REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Ada yang berbeda pada liburan kali ini di Botani Square Bogor Jawa Barat. Tempat itu menjadi lokasi acara 1st Millenial Indonesia Agropreneurs (MIA) yang diselenggarakan selama beberapa hari.
Di lobby, pengunjung bisa membeli aneka keripik bahkan mencicipi kopi Nusantara yang diracik langsung oleh barista dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan. "Kopinya enak dan ternyata yang ngeracik ini mereka masih kuliah ya. Pengetahuan mereka soal kopi juga bagus, bisa menerangkan jenis kopi yang kalo buat orang awam sih sama saja," tutur salah satu pengunjung 1st Millenial Indonesia Agropreneurs (MIA), Titin yang datang bersama dua anaknya, Jumat (18/4).
Titin mengaku mempunyai usaha rumahan yaitu usaha kuliner untuk menghidupi keluarganya. "Anak saya ini tahun depan sudah lulus SMA. Mungkin kalau bisa kuliah di Polbangtan bisa jadi wirausahawan lebih bagus lagi," ungkapnya.
Dia tak sendiri, banyak pengunjung dari Botani Square yang datang memadati lobby untuk berkeliling di 1st Millenial Indonesia Agropreneurs (MIA). Sebagian besar memang tertarik dengan beragam produk yang ditampilkan oleh para pengusaha muda pertanian ini.
"Pameran ini memang menjadi bentuk promosi kepada publik tentang wirausaha muda pertanian yang berhasil hingga mempromosikan produk polbangtan," tutur Kepala Pusat Pendidikan, Idha Widi Arsanti.
Kurang lebih ada 30 booth yang diisi oleh Polbangtan dan perguruan tinggi mitra yang bergabung dalam program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP).
Saat ini PWMP yang dikembangkan Pusdiktan BPPSDMP mencapai 1.018 unit produksi di seluruh Indonesia.
Program PWMP dirancang untuk menjadikan lembaga pendidikan sebagai center of agripreneur development berbasis inovasi agribisnis dengan bantuan modal usaha kepada mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polibangtan) dan sarjana pertanian dari perguruan tinggi mitra BPPSDMP dan siswa sekolah kejuruan pertanian (SMK-PP).
MIA 2019 di Bogor diharapkan membuka mata generasi milenial untuk mengembangkan sektor pertanian. "Di dalamnya ada potensi bisnis yang luar biasa dan bertujuan mulia untuk menjaga ketahanan pangan kita," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Momon Rusmono.
Sebab, mengundang lebih banyak pengusaha agribisnis muda khususnya ´alumnus sukses´ dari PWMP sehingga dapat memikat perhatian kaum muda untuk mengenal dan mengetahui potensi sektor pertanian sebagai peluang bisnis dan kesempatan kerja.
Tak hanya itu, ajang ini juga menjadi promosi dari Polbangtan untuk menggaet lebih banyak lagi peminat umum untuk bersekolah di Polbangtan.
"Jangan takut menjadi mahasaiswa Polbangtan. Insya Allah 4 tahun sekolah gratis, tapi hasilnya menjadi wirausahawan, dan tenaga ahli yang jauh lebih dibutuhkan dunia industri," tutur Momon.