Jumat 19 Apr 2019 15:52 WIB

Petani Harus Menguasai Pasar Hulu dan Hilir

Generasi millenial pertanian harus bisa menguasai teknologi informasi.

Red: EH Ismail
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP) Kementan, Momon Rusmono
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP) Kementan, Momon Rusmono

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Kementerian Pertanian mengimbau para petani menguasai pasar dari hulu sampai ke hilir. Sehingga mereka dapat meningkatkan harga jual, mengolah hasil pertaniannya, dan meningkatkan taraf kehidupan.

"Teknologinya sudah dikuasai, produknya sudah bagus-bagus. Yang kurang apa? Pasar. Jadi petani agribisnis itu harus menguasai hulu ke hilir, utamanya pasar. Kuasai pasarnya dulu!," tutur Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Momon Rusmono saat membuka acara 1st Millenial Indonesia Agropreneurs (MIA) di Bogor, Jumat (19/4).

Apalagi ke depannya, pasar akan berbasis teknologi informasi.  Karenanya, generasi millenial pertanian harus bisa menguasai teknologi informasi untuk menguasai pasar. "Tak bisa kita bendung lagi. Produk ke depannya pasti berbasis Iptek," tuturnya.

Untuk menggaet pasar, Kementerian Pertanian memfasilitasi antara lain, dalam proses pendidikan maupun pelatihan akan terus ditingkatkan.

Tak hanya itu, dalam setiap pameran, acara promosi PWMP dan kurikulum Polbangtan selalu dilibatkan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). 

"Mereka bisa berkolaborasi dan bermitra dengan DUDI. Sehingg produk PWMP ini bisa diolah lanjut dengan DUDI," jelasnya.

Termasuk mengoptimalkan pasar online sehingga pengetahuan informasi pasar online harus ditingkatkan dan dikuasai masyarakat. 

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti menuturkan peserta PWMP sendiri tentunya tidak dilepas langsung oleh Kementan, tetapi dengan pendampingan termasuk dalam informasi pasar.

"Tentunya kita tidak lepas mereka. Ada pendampingan dari dunia usaha dan dunia industri. Banyak pakar agribisnis maupun pasar yang bisa diserap ilmunya agar produk pertanian bisa terus berkelanjutan atau tetap berpenghasilan," tutur Santi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement