Kamis 18 Apr 2019 09:50 WIB

BCA Gandeng Wechat Layani Transaksi Turis Cina

BCA enyiapkan dana investasi Rp 5,2 triliun untuk pengembangan IT.

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Aplikasi Wechat.
Foto: Flickr
Aplikasi Wechat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memperkirakan kerja sama dengan perusahaan sistem pembayaran Alipay dan We Chat akan selesai pada September mendatang. Kerja sama ini memudahkan para turis Cina yang datang ke Indonesia.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja mengatakan para turis China bisa bertransaksi melalui mesin EDC milik BCA yang sudah terkoneksi dengan QR Code.

Baca Juga

“Kita harapkan September mulai bisa diterima dari traveler China yang datang. Jadi waktu mereka spend money, mereka bisa menggunakan merchant-merchant yang kerja sama dengan kami,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (18/4).

Adapun skema kerja sama ini, Jahja menjelaskan dua sistem pembayaran tersebut harus menggandeng acquiring business lokal yang akan menghubungkan tenant dan bank. Artinya ketika para turis Cina bertransaksi di Indonesia dipastikan dana yang diberikan akan masuk terlebih dahulu ke BCA sebelum ke tenant.

“Kami menawarkan basis yang kuat dengan 18 juta nasabah yang kami miliki, dan lebih dari 400ribu outlet di Indonesia. Jadi akan ada merger fee dengan mereka dan tentu menjadi sebuah win-win solution,” ungkapnya.

Untuk mendukung kerja sama ini, kata Jahja, perusahaan menyiapkan dana investasi Rp 5,2 triliun untuk pengembangan IT.

“Kita lengkapi dengan QR Code, ada perubahan di mesin EDC, teknologi dan pengembangan. Selain itu, penggantian ATM yang baru,” ujar dia.

Pada akhir Desember 2018, BCA melayani 19 juta rekening nasabah dan memproses jutaan transaksi setiap harinya didukung oleh 1.249 kantor cabang, 17.778 ATM, serta layanan internet dan mobile banking yang dapat diakses 24 jam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement