Rabu 17 Apr 2019 18:10 WIB

Kadin Indonesia: Lanjutkan Reformasi Perizinan dan Pajak

Perpajakan yang mudah dan transparan melancarkan masuknya investasi ke Indonesia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolanda
Foto kolase sejumlah warga binaan menunjukkan jari yang telah tercelup tinta usai menggunakan hak suara dalam Pemilu 2019 di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Foto kolase sejumlah warga binaan menunjukkan jari yang telah tercelup tinta usai menggunakan hak suara dalam Pemilu 2019 di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik hasil penghitungan sementara yang menyatakan pejawat Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul sementara atas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurut Kadin, seluruh hasil dari Pemilu 2019 adalah kemenangan bagi masyarakat. Sebab, Pemilu kali ini berhasil berjalan damai dan aman.

Ketua Umum Kadin, Rosan Perkasa Roeslani, menilai, unggulnya Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam penghitungan sementara menunjukkan sebagian besar masyarakat masih menginginkan kelanjutan dari pemerintahan Jokowi. Hal itu juga sebagai cerminan adanya dampak positif dari pembangunan yang dilakukan selama lima tahun terakhir.

Baca Juga

Namun, dari dunia usaha, Rosan mengatakan masih menyimpan sejumlah catatan yang masih harus dibenahi ke depan. “Tentunya reformasi perizinan usaha dan perpajakan masih harus dilanjutkan sesuai yang memang diinginkan Presiden sekarang agar sempurna,” kata Rosan.

Menurut dia, perizinan berusaha dan perpajakan yang mudah dan transparan dengan sendirinya akan melancarkan masuknya aliran investasi ke Indonesia. Dengan begitu, diharapkan pemerintahan ke depan bisa membawa pertumbuhan ekonomi nasional lebih baik dari kondisi saat ini.

Rosan mengatakan, mata uang rupiah juga mengalami penguatan hingga sore hari ini. Mengutip Bloomberg, di pasar spot, nilai rupiah terhadap dolar AS menguat 0,16 persen menjadi Rp 14.085 per dolar AS. Menurut Rosan, penguatan itu menunjukkan sinyal positif pasar keuangan global terhadap prospek ekonomi Indonesia ke depan.

Ia berharap dengan reformasi yang dilanjutkan, Indonesia bisa menjadi salah satu destinasi utama investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Apalagi, dengan fokus pemerintah saat ini yang terus membangun infrastruktur untuk menunjang perbaikan kegiatan perekonomian.

“Investasi yang masuk ke Indonesia kan tidak hanya jangka pendek, bisa untuk 10 hingga 20 tahun lebih. Dengan mata uang yang membaik, pasar modal menguat, Insya Allah momentum ini bisa terjaga sampai lima tahun ke depan,” ujar dia.

Rosan pun mempercayakan kabinet ekonomi yang akan dipilih nanti kepada presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Rosan, saat ini tim ekonomi sudah cukup baik dalam mendengar berbagai aspirasi dunia usaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement