Sabtu 13 Apr 2019 12:28 WIB

Gelar Operasi Pasar Bawang, Kementan: Harga Berangsur Turun

Stok produksi bawang merah bulan April sampai lebaran dijamin aman.

Red: EH Ismail
Operasi bawang 1
Foto: Humas Kementan
Operasi bawang 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Operasi Pasar (OP) bawang merah dan bawang putih di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur, Sabtu, (13/4). Tujuanya untuk menstabilkan harga di pasaran dan alhasil harga di pasaran saat ini berangsur turun.

Pada operasi pasar kali ini, Kementan bekerjasama dengan PT Revi Makmur Sentosa dan PT Cahaya Bahari Jakarta. Perusahaan ini menggelontorkan 7 ton bawang merah dengan harga Rp 20 ribu per kilo dan 3,5 ton bawang putih dengan harga Rp 18 ribu per kilo. 

Kembali stabil

photo
Operasi bawang

Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Bawang Merah dan Sayuran Umbi, Direktorat Jenderal Hortikultura, Muhammad Agung Sunusi optimistis harga bawang akan kembali stabil. Pasalnya, selain karena pihaknya terus melakukan operasi pasar, beberapa sentra bawang juga akan segera panen.

"Harga bawang merah konsumsi di pasar induk masih sekitar Rp 28 ribu per kilo. Lewat OP ini kita jual bawang merah konsumsi Rp 20 ribu per kilo agar harga bisa dikerek turun. Bawang kami datangkan langsung dari sentra-sentra penyangga Brebes seperti Kendal, Demak, Probolinggo, Madura hingga Bima," demikian kata Agung yang hadir di Operasi Pasar.

Stok produksi bawang merah bulan April sampai lebaran dijamin aman bahkan melebihi kebutuhan. Karena terdapat panen raya di sentra-sentra besar produksi termasuk Brebes. 

Stok dari sentra semakin normal dan harga mudah-mudahan bisa menyesuaikan normal. Selain di Brebes, bulan April ini panen di Probolinggo, Bandung, Garut, Sukabumi, Bima, Sumbawa, Kendal, Demak, Majalengka, Cirebon bahkan Nganjuk dan Solok. 

Bahkan di Solok sudah mulai panen raya 1.500 Hektar untuk mensuplay Sumatera bahkan bisa masuk ke pasar Jakarta. Jadi pasokan aman. Mestinya tidak ada alasan nantinya harga naik. "Operasi pasar ini juga sebagai upaya kita untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa stok tersedia, dan tidak ada alasan menaikan harga karena barang tidak ada," tambah Agung.

Masih di tempat yang sama, Kasubdit Standarisasi dan Mutu Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Tommy Nugraha mengatakan dengan dilakukan operasi pasar tersebut harga bawang dipasaran berangsur stabil. 

"Saat ini stok tersedia, jadi kalau harga dipasaran masih saja tinggi kami menduga ini ada permainan di lapangan," katanya.

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi menegaskan kegiatan operasi pasar sudah dilakukan dibeberapa kota salah diantaranya di Jakarta dan Surabaya. Harapannya dengan adanya operasi pasar tersebut stabilisasi harga bisa terjaga dan konsumen bisa menikmati dengan harga lebih bagus.

Harga bawang merah di petani saat ini bagus dan petani menikmati marjin untung. Petani sekarang sudah menyiapkan pertanaman untuk memasok nanti kebutuhan saat Ramadhan dan Idul Fitri.

Terkait bawang putih, pihaknya saat ini sedang kejar target tanam. Bahkan, pada 2018 kemarin sudah berhasil tanam 11 ribu hektar dan hasilnya diproses dijadikan benih untuk ditanam 2019 sekitar 20-30 ribu hektare dan dijadikan benih lagi ditanam 2020 hingga 2021, hingga di akhir 2021 bisa tanam 100 ribu hektar dan swasembada.

"Untuk kebutuhan konsumsi bawang putih saat ini dipasok dari stock yang ada dan dari impor, karena produksi dalam negeri fokus untk dijadikn benih dan ditanam lagi," ujar Suwandi.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Taufik Yazid mengatakan, pada dasarnya operasi pasar akan terus dilakukan sebagai upaya menstabilisasi harga baik itu bawang merah ataupun bawang putih yang 96  persen masih di penuhi dari impor.

"Sebagian masih tersedia di tangan para importir, tentunya dengan trend harga yang cenderung meningkat di pasar. Untuk itu ditjen horti meminta impoetir untuk mengeluarkan stocknya dalam operasi pasar yang telah dilakukan dalam dua minggu ini dengan harga hanya 18 ribu per kg,"terangnya.

Sementara bawang merah yang sempat jatuh di bulan januari februari karena over produksi sebenarnya sebagian masih tersedia stock di pelaku usaha, untu itu dengan meningkatnya harga saat ini maka bawang merah yang tersedia dipelaku usaha kita minta dikeluarkan dalam oerasi pasar utk menstabilkan harga.

"Dengan adanya operasi pasar dalam dua minggu ini harga cenderung terus menurun. Yang semula sekitar 31 ribu/kg dengan operasi pasar sekarang cenderung turun jadi 23 ribu per kg," ungkap Taufik.

Lebih lanjut Taufik menambahkan, dua minggu ke depan bawang putih impor akan masuk terutama dari China. Menurutnya, Ditjen Hortikultura telah menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) sebanyak 120 ribu ton yang aman untuk tiga bulan ke depan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement