Jumat 12 Apr 2019 16:04 WIB

Kementan Koordinasi Penyiapan Ekspor Dracaena ke Belanda

Ekspor dracaena tidak mengalami permasalahan.

Red: EH Ismail
tanaman dracaena
Foto: Humas Kementan
tanaman dracaena

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktorat Jenderal Hortikultura bersama Balai Penyuluh Pertanian Sukabumi melakukan koordinasi lintas instansi. Tujuannya untuk membicarakan ekspor florikultura dracaena. Koordinasi dilakukan dengan Pemerintah Daerah Sukabumi, Ketua Kelompok Tani Alamanda, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, dan Direktur Karantina Tumbuhan – Kementan.

Hasil pertemuan tersebut di antaranya dalam menjamin pasokan untuk ekspor. Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi akan mengembangkan kawasan dracaena dengan memanfaatkan lahan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII. Saat ini luas pertanaman dracaena di Sukabumi sekitar 6 hektare. Luasan ini hanya mampu menyediakan permintaan dracaena sebesar 1 kontainer 20 feet per bulan, padahal permintaannya  sekitar 5 kontainer per bulan. 

Oleh karena itu pada tahap awal akan dilakukan konsolidasi dengan PTPN VIII. Pemerintah Daerah Sukabumi dan Kelompok Tani Alamanda membuat kesepakatan kerja sama dalam pemanfaatan lahan milik PTPN VIII untuk pengembangan dracaena.  

Terkait hal tersebut, Kelompok Tani Alamanda diminta mempersiapkan proposal pengembangan agribisnis dracaena hingga 5 tahun ke depan untuk mendorong ekspor.

"Saya berharap Kelompok Tani Alamanda dapat memasok permintaan Belanda yang saat ini dipasok dari Thailand dan China," ujar Plt Direktur Buah dan Florikultura, Sri Wijayanti Yusuf dalam keterangan tertulisnya pada Jumat (12/4).

Agar dapat mengekspor ke Belanda, kata Yanti, maka perlu jaminan kontinuitas pasokan sehingga minimal perlu tersedia 10 ha pertanaman dengan penerapan teknik budidaya yang baik dan benar.

"Kami juga berharap Pemerintah Daerah Sukabumi segera memfasilitasi kerja sama pengembangan dracaena dengan PTPN VIII. Kelompok Tani Alamanda sesegera mungkin membentuk Koperasi berbadan hukum, sehingga mandiri dalam melakukan ekspor maupun mengakses sumber permodalan baik dari perbankan maupun lembaga lainnya," lanjut Yanti.

Kemenko Bidang Perekonomian,  dapat mendorong ekspor melalui koordinasi dengan kementerian lain seperti Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Keuangan RI, Kementerian Koperasi dan UKM RI terkait akses pemasaran, pemberdayaan kelembagaan dan regulasi. 

Hendrayana, Ketua Kelompok Tani Alamanda sangat percaya diri dengan kualitas dracaena Sukabumi, "Dracaena dari Sukabumi mampu bersaing dengan produk dari Thailand dan China, terutama dari variasi rangkaiannya, contohnya seperti Pagoda, Curly, Heart, Mahkota, Ananas dan lain - lain."

Mengamati diskusi, Turhadi dari Karantina Tumbuhan mengatakan bahwa selama ini ekspor dracaena tidak mengalami permasalahan, "Namun untuk ke depannya tetap harus dijaga agar tidak terbawa organisme pengganggu tumbuhan (OPT)."

Bersamaan dengan acara tersebut, Kelompok Tani Alamanda juga mengirim dracaena ke Oman sebanyak 21 boks melalui Bandara Soekarno Hatta dengan nilai sekitar Rp 25 juta. Selain itu juga kelompok tani ini tengah mempersiapkan dracaena yang akan diekspor ke India pada akhir April sekitar 1.000 boks atau 35 ribu pieces dengan nilai sekitar Rp 350 juta.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement