REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- BNI Syariah memandang pelajar merupakan salah satu segmen potensial untuk mendukung misi BNI Syariah dalam membangun ekosistem halal. Oleh karena itu BNI Syariah berkomitmen mendukung program Simpanan Pelajar Syariah iB (SimPel iB) OJK dengan menyelenggarakan acara OJK Goes to School.
Pada 2019 ini, BNI Syariah menargetkan penambahan rekening SimPel iB dengan mengadakan program serentak secara bersamaan di 18 provinsi dan 18 sekolah yang berbeda, Kamis (28/3). Acara OJK Goes to School terdiri dari dua acara, pertama adalah acara puncak regular di 17 sekolah dan 17 provinsi.
Ada juga acara puncak khusus yang akan diadakan di Pondok Tahfidh Yanbu'ul Qur'an Kudus pada hari yang sama. Pada acara puncak khusus ini dihadiri oleh perwakilan BNI Syariah yaitu Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Bambang Sutrisno; Branch Manager BNI Syariah Kantor Cabang Kudus, Roby Suhantha Hasibuan; dan Branch Manager BNI Syariah Kantor Cabang Semarang Taufan Anshori.
Hadir pula perwakilan OJK yaitu Kasubag Pengawas Bank Syariah OJK, Catur Surya Perwira dan Ketua Umum Yayasan Arwaniyyah Kudus, Ahmad Ainun Naim. Bambang Sutrisno menargetkan pembukaan 1800 rekening baru pada acara OJK Goes to School.
"Target pembukaan rekening ini memperhatikan jumlah peserta yang diperkirakan sebanyak 1.800 pelajar," kata Bambang dalam siaran pers yang diterima Republika.
Dengan acara ini, Bambang berharap bisa ikut mensukseskan gerakan pembukaan tabungan bagi pelajar yang dilakukan dengan memberikan kegiatan edukasi rajin menabung selama acara berlangsung. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mendukung program inklusi keuangan syariah OJK dan meningkatkan dana pihak ketiga (DPK).
Hal ini seiring dengan akusisi rekening tabungan SimPel iB Hasanah. Pada 2018 lalu, realisasi jumlah rekening dalam program SimPel iB ini adalah 990 rekening dengan nominal Rp 484,5 juta. Rekening ini terdiri dari dua yaitu mudharabah sebanyak 872 rekening dan rekening wadiah 118 rekening.
SimPel (Simpanan Pelajar) iB merupakan program OJK yaitu tabungan dengan akad wadiah untuk siswa berusia di bawah 17 tahun. Persyaratannya mudah dan sederhana serta fitur yang menarik untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
Program ini diluncurkan sejak 2015 untuk memperluas akses keuangan bagi kalangan pelajar yang menyasar siswa PAUD hingga SMA.