Kamis 28 Mar 2019 08:12 WIB

Produk Indonesia Banyak Diburu Masyarakat Etiopia

Barang Indonesia di pasaran Ethiopia diakui memiliki kualitas yang sangat baik.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Gita Amanda
Peta Etiopia
Foto: Lonelyplanet.com/ca
Peta Etiopia

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA -- Barang-barang asal Indonesia banyak dicari masyarakat Etiopia. Barang asli Nusantara yang beredar di pasaran Etiopia dan beberapa negara Afrika Timur diakui memiliki kualitas yang sangat baik.

"Bahkan sebagian besar barang-barang Indonesia yang masuk ke Etiopia memiliki kualitas lebih baik dibandingkan dengan produk-produk dari banyak negara Asia lainnya," kata Duta Besar Indonesia untuk Etiopia Al Busyra Basnur, kepada Republika melalui keterangan tertulisnya, Kamis (28/3).

Baca Juga

Busyra Basnur mengatakan, penilain terhadap kualitas barang Indonesia itu disampaikan beberapa pengusaha Etiopia, saat diundangnya ke Wisma Duta, Addis Ababa, Etiopia, Rabu (27/3). "Barang-barang Indonesia sangat digemari masyarakat Etiopia itu dikatakan oleh Dawit Abreham Kidane, pemilik Enzo Plc, sebuah perusahaan impor Etiopia, pada dijamuan makan siang.

Dawit, kata Busyra telah melakukan hubungan dagang dengan Indonesia sekitar lima tahun itu, mengatakan bahwa produk-produk Indonesia sangat berpotensi membanjiri pasar Etiopia, karena kualitasnya yanh bagus. Dengan penduduk 108 juta jiwa, kedua terbesar di benua Afrika, maka Etiopia kata Busyra memiliki peluang menjadi pasar strategis bagi produk-produk Indonesia.

“Saya memperdagangkan produk Indonesia tidak hanya di Etiopia, juga di banyak negara Afrika bagian timur," kata Busyra menirukan perkataan Dawit.

Selain Dawit yang juga memuji keunggulan kualitas barang asli bumi pertiwi itu adalah Bedru Abedia Mohammod, pemilik perusahaan produsen makanan ringan, Chilalo Food. Bedru mengaku bahwa selama ini, dia banyak mengimpor barang dari Indonesia, di antaranya Food Stuff, Palm Oil dan Shortening. 

“Dalam memproduksi makanan ringan, saya membutuhkan sangat banyak palm oil. Bahkan saya pernah mengimpor 40 kontainer palm oil dari Indonesia. Selain itu, saat ini saya sedang mengimpor bahan mentah sabun sebanyak dua kontainer," kata Busyra menirukan Bedru.

Busyro mengatakan, pada Tahun 2018 Bedru mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta, sedangkan Dawit mengikuti TEI tahun 2017. Selain Dawit dan Bedru, seorang pengusaha Etiopia lainnya, Alemeyehu Nigussie, sudah melakukan kerjasama investasi dengan Indonesia selama kurang lebih sepuluh tahun. Pemilik perusahaan Yes Brands Food and Beverages PLC itu, mengatakan keinginannya untuk mengimpor lebih banyak produk shortening dari Indonesia.

Untuk itu Alemeyehu, kata Busyra, berkeinginan untuk meningkatkan kerjasama investasi dengan Indonesia, terutama dibidang obat-obatan dan pariwisata. Alemeyehu juga memiliki hotel Saro Maria di Addis Ababa, di mana orang Indonesia yang berkunjung ke Addis Ababa sering menginap di hotel tersebut.

"Tahun lalu, Alemeyehu hadir dalam Indonesia Africa Forum (IAF) yang diselenggarakan di Bali," katanya.

Pada jamuan makan siang tersebut, Duta Besar Busyra memaparkan berbagai peluang kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Ia mengajak pengusaha Etiopia menghadiri Trade Expo Indonesia (TEI) yang akan diselenggarakan Oktober 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement