REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Saka Energy, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (PGN), mencatatkan keuangan yang cukup baik pada tahun lalu. Direktur Keuangan PGN, Said Reza Pahlevy menjelaskan anak usahanya tersebut mengalami surplus 16 juta dolar AS.
Surplus yang dimaksud kata Reza adalah antara laba dan biaya operasional mengalami keuntungan sebesar 16 juta dolar AS. Reza mengatakan hal ini dipengaruhi oleh langkah efisiensi yang dilakukan anak usaha yang bergerak di sektor hulu migas tersebut.
"Mereka rekor baik tahun kemarin. Surplus 16 juta dolar AS. Faktornya, Efisiensi cost, yang kami lakukan ya itu," ujar Reza di Hotel JW Marriot, Selasa (26/3).
Reza juga menjelaskan tahun ini Saka Energy juga ditaksir akan menorehkan laporan keuangan yang baik pula seiring dengan peningkatan target laba. Meski Reza enggan merinci berapa besar target tersebut. "Ya tahun ini harapannya bisa lebih baik, Pokoknya target positif aja," ujar Reza.
Ia menjelaskan untuk bisa mencapai target tersebut ada banyak potensi yang bisa dikembangkan oleh perusahaan salah satunya adalah pengembangan blok blok migas yang saat ini memang dikelola oleh Saka energy. "Fokus tahun ini adalah pengembangan blok blok yang memang punya potensi untuk dikembangkan dengan risiko yang lebih rendah," ujar Reza.
Peningkatan target kinerja keuangan Saka Energy ini kata Reza jua memang penting mengingat adanya rencana induk perusahaan yang hendak memisahkan Saka dari PGN. Langkah pelepasan Saka ini menyusul telah masuknya PGN ke subholding gas, sedangkan Saka bergerak di bidang hulu migas.
Namun untuk bisa mendapatkan nilai lebih dari pelepasan Saka Energy, Reza mengatakan PGN perlu mempercantik kinerja keuangan Saka agar bisa menarik dimata Investor. "Kita mau meningatkan kinerja keuangannya Saka. Kami fokus memperbaiki kinerja mereka, kalau di jual kan rugi, kalau posisi sekarang," ujar Reza.