Kamis 21 Mar 2019 17:08 WIB

Kemenhub: Ada Kemungkinan Perubahan Software Boeing 737

Kemenhub akan melihat bagaimana pembaruan perangkat lunaknya.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Negara yang setop gunakan pesawat Boeing 737 MAX 8.
Foto: Republika.co.id
Negara yang setop gunakan pesawat Boeing 737 MAX 8.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan terdapat kemungkinan perubahan software perangkat lunak pesawat Boeing 737 MAX 8. Hanya saja, Budi menegaskan saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum bisa menyatakan perubahan perangkat lunak seperti apa yang akan diumumkan Boeing. 

"Apa yang disampaikan mereka (Boeing) mungkin suatu perangkat lunak, pembaruan perangkat lunak, seluruhnya diubah, atau bisa perangkat lunak yang ada namun dengan SOP yang baru," kata Budi di Gedung Kemenhub, Kamis (21/3). 

Baca Juga

Budi menegaskan saat ini Kemenhub juga sama sekali belum mengikuti telekonferensi dengan Federal Aviation Administration (FAA). Hanya saja, jika hal tersebut sudah dilakukan maka Kemenhub tentu akan mengkaji hasil telekonferensi tersebut. 

Dia memastikan Kemenhub pasti akan mendiskusikan hasil tersebut dan dihubungkan dengan dua insiden kecelakaan Boeing 737 MAX 8 yang dialami Lion Air dan Masakapai Etiopia. "Setelah hubungkan dengan kejadian, masukan yang lain juga baru kita bisa merekomendasikan sesuatu," tutur Budi. 

Meskipun begitu, Budi memastikan jika FAA menyatakan Boeing 737 MAX 8 laik terbang, bukan berarti Indonesia akan langsung memperbolehkan pesawat tersebut dioperasikan lagi. Budi menegaskan Kemenhub akan melihat kembali bagaimana pembaruan perangkat lunaknya, prosedur operasional standar, dan melakukan sertifikasi terlebih dahulu. 

Budi menutukan saat ini Indonesia masih mempercai FAA dan akan menggunakan rekomendasinya. "Apalagi pemerintah Amerika Serikat cukup adil terhadap FAA. Dia berikan sanksi-sanksi terhadap pihak tersebut," tutur Budi.

Sebelumnya, maskapai di seluruh dunia diperkirakan akan menerima perangkat lunak baru untuk pesawat Boeing 737 MAX yang saat ini terbang. Ini dilakukan setelah pesawat itu terlibat dalam dua kecelakaan terpisah dalam waktu enam bulan terakhir.

BBC mengatakan dokumen tersebut menunjukkan pembaruan perangkat lunak akan membatasi operasi sistem MCAS. Dokumen ini diperkirakan siap pada akhir bulan.

"Dalam waktu dekat kami akan merilis pembaruan perangkat lunak dan pelatihan pilot terkait untuk 737 MAX yang akan mengatasi masalah yang ditemukan setelah kecelakaan Lion Air Flight 610," ujar CEO Boeing Co Dennis Muilenburg dalam sebuah surat terbuka di situs web Boeing. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement