Kamis 21 Mar 2019 08:49 WIB

Jumlah Anak Muda Berinvestasi Saham Meningkat

BEI mencatat terjadi pertumbuhan investor muda hingga 116,16 persen.

Rep: Retno Wulandari/ Red: Muhammad Hafil
Investasi (Ilustrasi))
Investasi (Ilustrasi))

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berinvestasi saham kini tidak hanya digandrungi oleh mereka yang ada di kelompok usia di atas 50 tahun saja. Anak muda dengan rentang usia 18-25 tahun pun mulai tertarik untuk menanamkan dananya di pasar saham. 

Menurut Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Hasan Fawzi, jumlah investor usia muda yang membuka rekening saham mengalami kenaikan signifikan. BEI mencatat terjadi pertumbuhan investor muda hingga 116,16 persen.

 

"Ada pertumbuhan 116,16 persen dari 2016 hingga 2018 menjadi 149.386 orang," kata Hasan di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (20/3).

 

Hasan mengungkapkan, salah satu upaya BEI dalam meningkatkan minat anak muda untuk berinvestasi saham ini yaitu melalui program Yuk Nabung Saham. Program ini memudahkan anak muda untuk berinvestasi dengan modal yang terjangkau.

 

Hasan menilai, faktor yang dulunya membuat investasi saham dijauhi oleh anak muda adalah besarnya dana yang dibutuhkan untuk membuka rekening efek. Dulu setidaknya harus memiliki modal minimal 25 juta untuk pembukaan rekening. 

 

"Sekarang melalui program Yuk Nabung Saham, anak muda bisa buka rekening dengan modal Rp 100 ribu saja," kata Hasan.

 

Selain itu, pertumbuham jumlah investor juga terjadi pada kelompok usia 26-30 tahun. Saat ini, jumlah investor di kelompok usia sudah mencapai 116.969 orang. 

 

Sedangkan jumlah investor terbanyak masih didominasi oleh kelompok usia di atas 40 tahun. Meski demikian, menurut Hasan, pertumbuhan jumlahnya tidak begitu signifikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement