Sabtu 16 Mar 2019 16:37 WIB

UMKM Solo Perlu Optimalkan Pemasaran Daring

Solo memiliki peluang yang cukup besar untuk mendorong kemajuan UMKM.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Agung Sasongko
Produk kerajinan UMKM.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Produk kerajinan UMKM. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG -- Peluang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Solo untuk terus bertumbuh kian terbuka. Hal ini tak lepas dari dukungan Pemerintah melalui berbagai kebijakan yang kian memudahkan para pelaku UKMKM.

Sebagai kota budaya, Solo memiliki peluang yang cukup besar untuk mendorong kemajuan UMKM. Selain relatif kondusif, daerah ini juga merupakan salah satu tujuan wisata yang kian populer di Jawa Tengah.

Baca Juga

"Sehingga semakin mempermudah bagi para pelaku UMKM di Solo untuk mengembangkan UMKM berbasis pariwisata," ungkap Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Hubungan Antarlembaga dan Peningkatan Sarana Perdagangan, Eva Yuliana MSi, Sabtu (16/3).

Eva juga mengungkapkan, Pemerintah cukup proaktif dalam mendorong kemajuan UMKM di tanah air, misalnya dengan turut memperkenalkan berbagai produk unggulan UMKM Indonesia ke luar negeri.

Melalui Kementerian Perdagangan, Pemerintah juga jamak menggelar kegiatan kalender ekspo yang dimaksudkan untuk memperluas cakupan pasar UMKM, baik di dalam maupun di luar negeri.

Sehingga, produk- produk sejumlah UMKM maupun industri kecil yang ada di wilayah Solo sudah mampu menembus pasar ekspor, kendati masih dalam skala kecil. "Karena dukungan kebijakan berupa keringanan biaya ekspor maupun biaya untuk impor bahan baku UMKM," tandas Politisi Paratai NasDem ini.

Apalagi, lanjutnya, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat memperhatian UMKM. Misalnya terkait kemudahan kepada para pelaku industri kecil menengah mudah bagi mereka untuk mendapatkan bahan baku. Jadi mereka bisa ekspor nantinya.

Keringanan yang diberikan oleh industri kecil menengah untuk mengimpor atau memasukan bahan baku tanpa mengenakan pajak,  sepanjang produk UMKM tersebut hasilnya untuk diekspor.

Kendati begitu, Caleg Dapil Jawa Tengah V (Sukoharjo, Klaten, Boyolali, dan Solo) ini juga berharao para pelaku UMKM juga harus mampu mengikuti perkembangan jaman dengan memanfaatkan teknologi digital bagi kemajuan usahanya.

"Sehingga, akan semakin memperkuat produk UMKM unggulan tersebut dalam membidik pasar yang lebih luas, karena dukungan pemasaran melalui teknologi informasi," jelasnya.

Hal ini diamini oleh politisi Partai NasDem lainnya, Shanti Ramchand. Dia menyebut UMKM selama empat tahun pemerintahan Jokowi ini tumbuh sangat bagus sekali, baik di lingkup domestik maupun di lingkup luar negeri.

Ia juga sepakat dalam memperluas cakupan pasar di luar negeri Pemerintah pun sangat responsif. Hal itu terlihat dari peran perwakilan negara (Kedubes RI) di luar negeri yang juga sangat welcome dan mengayomi dalam mendukung promo UMKM di luar negeri.

Karena Shanti mengaku pernah membuktikan sendiri, membawa tujuh pedagang dan pelaku UMKM Indonesia ke New Delhi, India. Mereka pedagang UMKM ada yang minyak kelapa, kacang, tekstil, sandal dan lainnya.

Respon perwakilan negara cukup positif dalam memfasilitasi perremuan B to B dengan langsung menawarkan produknya kepada pengusaha di India. "Hasilnya bagus, banyak yang tertarik dan transaksi pun berjalan hingga kini" katanya.

Namun, Shanti menegaskan, yang perlu ditingkatkan adalah marketingnya. Pemerintah harus memberikan edukasi kepada pelaku UMKM agar melek teknologi, tak terkecuali para pelaku UMKM di Solo.

Terutama teknologi digital dalam menopang pemasaran produk UMKM yang lebih luas. "Di era digital sekarang ini, perlu juga pelaku UMKM diberikan pengetahun soal bisnis daring guna memperluas penetrasi pasar produk UMKM tersebut," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement