Rabu 13 Mar 2019 19:56 WIB

Mendes Ajak Milenial Bangun Kawasan Perdesaan

Mendes ajak kaum muda turun langsung ke desa.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo.
Foto: Kemendes
Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo.

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes-PDTT) Eko Putro Sandjojo mengajak kaum muda dan akademisi untuk berkontribusi membangun desa. Salah satunya dengan turun langsung ke desa.

"Turun ke desa, lihat desa wisata, kembangkan. Kalian akan jadi unicorn-unicorn baru. Lihat peluang-peluang, jangan buang waktu untuk mengeluh dan melihat ketidaksempurnaan," katanya saat mengisi kuliah umum di Universitas Bengkulu di Gedung Serbaguna Kantor Gubernur Provinsi Bengkulu, pada Rabu (13/3).

Baca Juga

Menurutnya, mahasiswa juga bisa berkontribusi di era digital 4.0 ini, seperti peluang usaha e-commerce. Apalagi, saat ini banyak desa-desa wisata yang menggerakan ekonomi yang bisa dijadikan sebagai salah satu promosi paling cepat dengan menggunakan teknologi internet melalui jejaring media sosial seperti Instagram, Facebook atau portal-portal dari BUMDes.

"Jadi kita memanfaatkan teknologi untuk lebih cepat pertumbuhan ekonomi di desa. Dengan menggunakan teknologi industri 4.0 ini. Kita ada kerja sama dengan Bukalapak, Regopantes dan portal lain (dalam bentuk e-commerce) nah kalian kaum pemuda dan mahasiswa ini bisa melihat peluang itu," ujarnya.

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi memiliki Forum Perguruan Tinggi untuk Desa (Fortides). Saat ini ada 100 universitas yang ikut gabung. Diharapkan forum ini bisa menjadi wadah mahasiswa untuk ikut berkontribusi membangun desa.

Selain memberikan materi kuliah umum, Mendes PDTT juga memberikan pencerahan terkait sikap. Dirinya berharap kaum muda atau mahasiwa bisa memanfaatkan waktunya dengan optimal.

"Kalian bisa jadi apa pun tergantung kalian punya mimpi dan seberapa keras cita-cita itu bisa diwujudkan. Kalian punya energi yang begitu besar tapi bisa redup jika kecewa. Jangan biarkan kita kecewa karena tidak akan semangat lagi untuk cita-cita. Nomor satu, semangat," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Universitas Bengkulu Gusta Gunawan mengatakan  persoalan pembangunan berkelanjutan masih terus digenjot. Desa-desa tertinggal di Bengkulu mulai berbenah dari Mukomuko hingga Kaur, yang menurutnya tidak terlepas dari peran Kemendes PDTT.

"Perlunya kerja sama antara akademisi, pebisnis, pemerintah, dan komunitas. Harapannya desa tertinggal bisa maju seperti di daerah transmigrasi," katanya.

Acara seminar nasional ini dihadiri dari Universitas Bengkulu (UNIB), Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA), Universitas Dehasen (UNIVED), SMKN 2 Kota Bengkulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement