Selasa 12 Mar 2019 16:33 WIB

Distan Karawang Distribusikan Ribuan Ekor Ayam untuk Gakin

Bantuan bibit ayam ini diharapkan meningkatkan kesejahteraan gakin.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Gita Amanda
DOC atau bibit anak ayam (ilustrasi)
Foto: Wikipedia
DOC atau bibit anak ayam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, mendistribusikan 473.900 ekor bibit (DOC) ayam kampung, untuk diberikan ke keluarga miskin (gakin). Ratusan ribu ayam itu, akan dibudidayakan oleh 9.478 Rumah Tangga Miskin (RTM) yang tersebar di empat kecamatan. Dengan bantuan bibit ayam kampung ini, diharapkan kesejahteraan keluarga miskin tersebut bisa meningkat.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, M Hanafi Chaniago, mengatakan, bantuan DOC ayam kampung ini bersumber dari Kementerian Pertanian (pemerintah pusat). Tujuannya, supaya keluarga miskin memiliki hewan peliharaan yang punya nilai ekonomis. Dengan memelihara ayam ini, diharapkan ada perubahan penghasilan di keluarga tersebut.

Baca Juga

"Memelihara ayam kampung, lebih mudah dibanding hewan ternak lainnya. Karena itu, pemerintah pusat ini, keluarga miskin minimalnya punya peliharaan. Jika sudah besar, ayam tersebut bisa dijual," ujar Hanafi, kepada Republika.co.id, Selasa (12/3).

Untuk satu RTM, lanjut Hanafi, akan mendapatkan 50 ekor anak ayam. Namun, sebelum didistribusikan, DOC ayam tersebut sudah diberi vaksin. Serta, diperiksa kesehatannya.

Alasan, diberi vaksin untuk menghindari terjangkit penyakit gumboro atau Infectious Bursal Disease (IDB), yang kerap kali menyerang ayam. Apalagi, gumboro ini merupakan penyakit menular akut pada ayam, yang masih berumur muda.

Ciri penyakit tersebut, lanjut Hanafi, ditandai dengan peradangan berat pada bursa fabrisius dan bersifat immunosupresif. Yaitu, bisa melumpuhkan sistem pertahanan tubuh ayam. Sehingga, mengakibatkan turunnya respons ayam terhadap vaksinasi. Serta, ayam lebih peka terhadap pathogen.

Adapun gejala ayam yang telah terinfeksi virus IDB, yaitu terlihat lesu, kurang bergairah dan seringnya diam. Serta, nafsu makan dan minum ayam menurun. Jika tak dicegah, maka mengakibatkan kematian massal. Sebab, penyakit ini menular.

"Ayam yang paling rentan terjangkit gumboro, yaitu yang usianya antara tiga sampai enam pekan," ujar Hanafi.

Untuk bantuan DOC ayam ini, didistribusikan ke empat kecamatan. Yaitu, Kecamatan Lemahabang, sebanyak 3.047 RTM. Kemudian, Purwasari sebanyak1.774 RTM. Kecamatan, Talagasari sebanyak 2.276 RTM. Serta, Kecamatan Tirtamulya sebanyak 2.381 RTM.

"Selain Karawang, daerah lain yang mendapat bantuan DOC ayam ini, seperti Indramayu, Bogor, dan Subang," ujar Hanafi.

Sementara itu, Ujang Safei (46 tahun) warga Desa/Kecamatan Purwasari, mengaku, sangat bersyukur dengan adanya bantuan DOC ayam ini. Apalagi, bantuan tersebu terbilang lengkap. Yaitu, telah divaksin serta diberi kandangnya juga. "Jadi, kita tinggal tiap hari memberi makan ayam, supaya cepat besar," ujarnya.

Ujang menuturkan, dirinya ingin budidaya ayam kampung sejak lama. Namun, karena tak punya uang buat beli bibitnya, maka harapan itu sirna. Namun, ternyata di awal 2019 ini, dirinya mendapat bantuan dari pemerintah. Tak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai 50 ekor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement