REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- KRL relasi Jakarta-Bogor anjlok di daerah Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, pada Ahad (10/3). Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya mengatakan bahwa proses evakuasi terhadap gerbong akan ditarik menggunakan crane yang berasal dari Bandung.
"Kita akan memproses evakuasi dengan ditarik menggunakan crane dari bandung, datangnya kemungkinan tiga hingga empat jam ke depan," ujar Budi, Ahad.
Budi menambahkan, bahwa pengerjaan yang masih berlanjut hingga malam tersebut adalah demi dua hal. Yaitu, penarikan dua gerbong dan juga memperbaiki jalur jaringan, yang diharapkan bisa selesai pada Ahad malam.
Ia menegaskan bahwa KRL untuk tujuan Bogor-jakarta bisa digunakan besok, meskipun hanya pada satu sisi. "Kita harapkan agar pengerjaan bisa selesai pada malam ini dan bisa berfungsi kembali besok," ujarnya kepada Republika (10/3)
Budi juga menjelaskan bahwa penyebab sementara belum diketahui, dan masih akan diklarifikasi. Budi menuturkan, bahwa yang terpenting saat itu adalah pengerjaan perbaikan dan evakuasi terhadap dua gerbong yang terguling. Ia juga menambahkan bahwa biaya bagi pengobatan dan rumah sakit akan ditanggung oleh PT KAI dan Dinas Perhubungan.
Hingga sore pukul 16:30 WIB ada sekitar 15 korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Salak, Bogor. Dari ke 15 pasien tersebut, sebanyak delapan orang sudah pulang dan tiga pasien akan rawat inap di rumah sakit salak.
Kepala Rumah Sakit Salak, Sarah mengatakan, bahwa kebanyakan dari korban mengalami trauma ringan hingga sedang. Ia juga menambahkan bahwa, pihaknya bisa menangani para korban yang dilarikan ke rumah sakit salak.
Sedangkan untuk pasien yang di rontgen pihaknya memberitakan untuk rujukan ke PMI, dan untuk menyerahkan kepada pihak PT KAI. "Mungkin ada dari pihak keluarga atau pasien yang ingin langsung ke Siloam, jadi diserahkan pada pihak PT KAI," ujarnya (10/3).