Jumat 01 Mar 2019 19:31 WIB

NU Jabar Apresiasi Bank BJB Topang Ekonomi Umat

Bank BJB permudah warga akses program pembiayaan.

Dirut Bank BJB Agus Mulyana bersama pihak terkait lainnya menandatangani komitmen bersama gerakan Citarum Harum pada pameran Citarum Expo 2019, di Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Selasa (19/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Dirut Bank BJB Agus Mulyana bersama pihak terkait lainnya menandatangani komitmen bersama gerakan Citarum Harum pada pameran Citarum Expo 2019, di Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Selasa (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJAR -- Pertumbuhan ekonomi umat menjadi salah satu misi Bank BJB. Salah satu keberpihakan Bank BJB diwujudkan dalam menyalurkan pembiayaan dan pengembangan Kios Modern Nahdlatul Ulama (Kimonu).

Ketua Tanfidziyah PWNU Jabar KH Hasan Nuri Hidayatullah menyambut baik langkah Bank BJB dalam menyokong perekonomian umat, terutama pembiayaan untuk Kimonu. Menurut pria yang akrab disapa Gus Hasan, komitmen Bank BJB sebagai bagian dari lembaga pemerintah sangat terasa keberpihakannya terhadap ekonomi masyarakat.

Selama ini, kata Gus Hasan, banyak masyarakat yang kesulitan mengakses program pembiayaan dari perbankan. Namun, sambung dia, komitmen Bank BJB dalam memberikan kemudahan bagi warga nahdliyin, merupakan langkah yang perlu diapresiasi.

''Kami apresiasi Bank BJB, terutama di bidang ritel yang kami rintis dengan program kios modern NU atau KIMONU," kata Gus Hasan seusai menghadiri penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NUdi Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jumat (1/3).

Menurut Gus Hasan, peran Bank BJB selama ini dirasa sangat penting, mengingat beberapa Kimonu berhasil dibuka. Di antaranya, Kimonu di Kabupaten Karawang, Purwakarta, Kabupaten Bogor, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Cianjur.

Sebelum launching, pihaknya sudah terlebih dulu membuka Kimonu di lima kota/kabupaten di Jabar, kurang lebih ada 20 titik. Tujuan pembentukan Kimonu,  kata Gus Hasan, di antaranya mengangkat perekonomian warga nahdliyin, menciptakan iklim ekonomi keumatan yang lebih tertata, serta mengajak masyarakat untuk lebih modern dalam berbisnis.

''Dari segi sosialnya, melalui Kimonu kita mengkolektifkan kewajiban zakat para pemilik melalui lembaga resmi Lazis-NU, sehingga dapat terkelola dengan baik dan akan didistribusikan kepada para mustahik,’’ tandas Gus Hasan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement