Ahad 24 Feb 2019 18:14 WIB

KKP Dorong Pemasaran Lele Digital di Indonesia

Digitalisasi di budidaya perikanan lele akan membuat nilai jual lebih tinggi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seekor ikan lele berukuran besar tengah ditimbang sebelum ditentukan harganya di pasar ikan dadakan di bawah Jembatan Musi 2 Palembang
Foto: Maspril Aries/Republika
Seekor ikan lele berukuran besar tengah ditimbang sebelum ditentukan harganya di pasar ikan dadakan di bawah Jembatan Musi 2 Palembang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengapresiasi inisiatif startup yang telah melakukan sebuah lompatan transformasi praktek budidaya ikan berbasis digital melalui program kampung perikanan digital di Desa Krimun dan Puntang Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu.

Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menjelaskan kedepannya dapat terbentuk kampung-kampung digital baru dengan berbasis pada berbagai komoditas andalan daerah masing-masing. Dengan begitu pembudidaya benar-benar siap menghadapi revolusi industri 4.0 yang saat ini sedang hangat. Ia yakin, lewat program itu masyarakat pembudidaya bisa memanfaatkan aplikasi digital untuk meningkatkan efisiensi usahanya sehingga pendapatan mereka meningkat.

“Digitalisasi di perikanan budidaya akan membuat nilai jual yang lebih tinggi, mendapatkan kepastian pasar, sarana dan prasarana usaha yang lebih efisien, kemudahan akses teknologi produksi yang pada akhirnya membuat usaha budidaya makin efisien sehingga pendapatannya pun bisa meningkat. Investasi pun dapat dilakukan secara online, prosesnya makin efektif. Ini merupakan bukti positif dampak industri 4.0," ujar Slamet, Ahad (24/2).

Ia pun meyakinkan bahwa komoditas lele saat ini semakin menjadi primadona, seiring dengan meningkatnya konsumsi ikan di masyarakat. selain itu, lele saat ini telah menjadi salah satu komoditas ekspor.

Namun demikian, Slamet mengingatkan bahwa masifnya pengembangan usaha budidaya ikan jangan sampai melupakan prinsip keberlanjutan. Semangat budidaya ramah lingkungan harus terus dikedepankan. ”penataan kawasan budidaya seperti pengaturan IPAL (instalasi pengolahan air limbah-red), sirkulasi keluar masuk air untuk budidaya berkelanjutan harus benar-benar diimplementasikan” tegasnya.

Kedepan ia mengingatkan pentingnya membentuk koperasi bagi pembudidaya ikan guna memperkuat kelembagaan ekonomi pembudidaya dan dapat dimanfaatkan mengakses berbagai dukungan dari pemerintah dan lembaga lainnya.

KKP sendiri telah menyalurkan berbagai dukungan bagi pengembangan perikanan budidaya khususnya untuk mendukung kawasan minapolitan di Indramayu seperti excavator, rehabilitasi saluran irigasi budidaya, program pakan mandiri dan budidaya lele sistem bioflok.

"KKP akan memberikan bantuan excavator untuk rehab saluran irigasi dan penataan kawasan budidaya serta pembuatan IPAL kepada koperasi pembudidaya lele" pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement