Rabu 20 Feb 2019 23:58 WIB

Harga Avtur Turun, Maskapai Diminta Turunkan Harga Tiket

Tak ada alasan bagi perusahaan penerbangan untuk bertahan dengan harga tiket tinggi.

Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur ke dalam pesawat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/6).
Foto: Antara/Umarul Faruq
Petugas melakukan pengisian bahan bakar avtur ke dalam pesawat di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (13/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah kalangan meminta maskapai penerbangan nasional menurunkan harga tiket pesawat menyusul penurunan harga avtur. "Agar adil, seharusnya maskapai juga menurunkan harga tiket pesawat. Ujungnya membantu masyarakat umum dalam beraktivitas  sehingga roda ekonomi pun berputar," kata Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan, di Jakarta, Rabu (20/2).

Apalagi, lanjutnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sudah mengimbau maskapai agar menurunkan harga tiket. Sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan penerbangan untuk bertahan dengan harga tiket tinggi, yang saat ini banyak dikeluhkan masyarakat.

Baca Juga

Menyinggung angka atau jumlah penurunan harga tiket maskapai, Mamit menyebut 10-15 persen dinilai sudah wajar. Penurunan harga avtur yang dilakukan Pertamina, menurut dia, cukup signifikan.

Dengan adanya penurunan harga dari Rp 8.210 menjadi Rp 7.960 per liter di Bandara Soetta, maka harga avtur Pertamina saat ini jauh lebih murah dibandingkan di Bandara Changi Singapura. Hal itu yang selama ini kerap dikeluhkan maskapai.

"Bahkan, harga avtur saat ini menjadi lebih rendah dibandingkan dengan Pertamax. Ini membuktikan, bahwa Pertamina sudah sangat berkorban menurunkan harga avtur," katanya melalui keterangan tertulis.

Mamit mengatakan, harga avtur Pertamina yang sebelumnya dianggap tinggi, karena di dalamnya termasuk pajak dan throughput fee. Kondisi demikian tidak dialami avtur di Singapura.

Sebelumnya Menhub Budi Karya Sumadi memang berharap agar penurunan harga avtur tersebut diikuti dengan kebijakan maskapai mengkaji ulang tarifnya. Apalagi pada dasarnya tarif tiket pesawat mayoritas masih dipengaruhi oleh avtur.

Namun Menhub meminta agar penurunan tarif nantinya masih mengikuti aturan batas bawah yang telah ditetapkan. "Jadi kan harga avtur memang merupakan mayoritas dari cost angkutan udara. Tetapi sebagai regulator, saya menjaga tarif batas atas dan bawah mereka itu tidak lewat dari situ," kata Menhub.

Permintaan agar harga tiket turun juga datang dari masyarakat, salah satunya Iskandar Zulkarnain. Dia membuat petisi melalui change.org dan meminta kepada para pengambil keputusan untuk segera menurunkan tarif tiket pesawat.

Di negara kepulauan seperti Indonesia, lanjut Iskandar dalam petisinya, tentu maskapai penerbangan berperan penting dalam perkembangan dan kemajuan negara. Tetapi dengan kenaikan harga tiket pesawat tentunya hal ini sangat mencekik masyarakat Indonesia yang akan bepergian menggunakan pesawat.

"Kebanyakan masyarakat Indonesia adalah perantau yang mencari kerja di luar kampung halaman, dengan harga tiket yang melambung tinggi akan sangat memberatkan," katanya. Dia mengakui harga tiket pesawat di beberapa rute penerbangan sudah turun, namun ada beberapa rute lain yang masih tinggi harganya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement