Selasa 19 Feb 2019 08:39 WIB

Honda akan Tutup Pabrik Mobil di Inggris pada 2022

Honda memproduksi lebih dari 160 ribu unit kendaraan dari pabrik di Inggris

Seorang pekerja sedang melakukan pemeriksaan final di pabrik Honda di Sayama, utara Tokyo.
Foto: AP
Seorang pekerja sedang melakukan pemeriksaan final di pabrik Honda di Sayama, utara Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Produsen mobil Jepang Honda akan mengumumkan penutupan satu-satunya pabrik mobilnya di Inggris pada 2022. Seorang anggota parlemen Inggris kepada Reuters mengatakan rencana penutupan pabrik ini menjadi sebuah pukulan terbaru terhadap industri mobil Inggris ketika Brexit kian mendekat.

Honda memproduksi lebih dari 160 ribu unit kendaraan untuk model Civic dan CV-R di pabrik Swindon di Inggris selatan pada tahun lalu. Produksi mobil Honda ini menyumbang sedikitnya lebih dari 10 persen dari total produksi mobil di Inggris sebesar 1,52 juta unit.

Baca Juga

Tetapi perusahaan telah mengalami kesulitan di Eropa dalam beberapa tahun terakhir, dan industri menghadapi sejumlah tantangan termasuk penurunan permintaan diesel dan peraturan yang lebih ketat di samping ketidakpastian atas kepergian Inggris dari Uni Eropa, yang dijadwalkan bulan depan.

Justin Tomlinson, seorang anggota parlemen Konservatif untuk Swindon yang memilih Brexit pada 2016, mengatakan dia telah bertemu dengan menteri bisnis dan perwakilan dari Honda yang telah mengkonfirmasi rencana tersebut. "Mereka akan membuat pernyataan besok pagi, itu jelas kerusakan awal," Tomlinson, anggota parlemen untuk North Swindon, mengatakan kepada Reuters.

"Ini tidak terkait Brexit. Ini adalah cerminan dari pasar global. Mereka berusaha untuk mengkonsolidasikan produksi di Jepang."

Honda mengatakan pihaknya tidak akan memberikan komentar tentang "spekulasi" tersebut. "Kami mengambil tanggung jawab kami untuk rekan kami dengan sangat serius dan akan selalu mengomunikasikan berita penting apa pun dengan mereka terlebih dahulu," kata perusahaan itu.

Jepang telah berulang kali memperingatkan akan menarik investasi di Inggris, yang dipandang sebagai pintu gerbang ke Eropa, jika London tidak mengamankan kesepakatan Brexit yang menguntungkan untuk perdagangan.

Perjanjian perdagangan Uni Eropa-Jepang yang disepakati baru-baru ini berarti tarif-tarif pada mobil dari Jepang ke benua itu akan dihapuskan, sementara Inggris sedang berjuang untuk membuat kemajuan dalam pembicaraan mengenai hubungan perdagangan pasca-Brexit dengan Tokyo.

Pengumuman Honda akan dilakukan hanya lebih dari dua minggu setelah produsen mobil Jepang saingannya, Nissan, membatalkan rencana untuk membangun kendaraan sport X-Trail di Inggris.

"Industri mobil di Inggris selama dua dekade terakhir telah menjadi permata di mahkota untuk sektor manufaktur - dan sekarang telah dihancurkan oleh ketidakpastian Brexit yang kacau," kata Des Quinn, pejabat nasional untuk sektor otomotif di serikat buruh terbesar Inggris, Unite.

Honda mengatakan bulan lalu bahwa mereka akan menghentikan operasi di Inggris selama enam hari pada April untuk membantu mengatasi gangguan perbatasan dari Brexit. Pihaknya juga sedang bersiap untuk mendistribusikan beberapa produksi di pabriknya untuk dikirim ke luar negeri atau membangun inventaris.

Nissan, Honda, dan pembuat mobil Jepang ketiga, Toyota, bersama-sama menyumbang sekitar setengah dari mobil yang dibuat di Inggris.

Honda, yang telah membangun lebih banyak mobil untuk dijual di luar Eropa dalam beberapa tahun terakhir, mengatakan awal bulan ini volume produksinya di Swindon akan dikurangi menjadi 570 mobil per hari dan akan melakukan pengurangan pekerja.

"Pengurangan volume ini tidak akan berdampak pada tingkat sumber daya permanen kami, dan sejalan dengan rencana produksi kami saat ini," kata perusahaan.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement