Ahad 17 Feb 2019 16:07 WIB

Pemerintah Diminta Bangun Infrastruktur di Luar Jawa

Ini agar infrasruktur bisa mendorong ekonomi juga tersebar ke pulau lain.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Budi Raharjo
Foto udara pembangunan simpang susun tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) yang terhubung dengan tol Palembang-Indralaya (Palindra) di Desa Ibul Besar I, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Jumat (28/12/2018).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Foto udara pembangunan simpang susun tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung) yang terhubung dengan tol Palembang-Indralaya (Palindra) di Desa Ibul Besar I, Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatra Selatan, Jumat (28/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam ini (17/2) kedua calon presiden yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto akan melakukan debat kedua dengan tema energi, pangan, sumber daya alam, lingkungan hidup, dan infrastruktur. Ketua Institut Transportasi (Instran) Darmaningtyas mengatakan khusus untuk tema infrastruktur pemerintah selanjutnya harus melakukan pembangunan di luar Pulau Jawa.

Darmaningtyas menilai saat ini dalam pemerintahan Joko Widodo, pemerintah sudah cukup berhasil membangun Tol Trans Jawa. Hanya saja, untuk selanjutnya, Darmaningtyas mengatakan pemerintah harus melakukan pembangunan ke wilayah lain.

“Saya rasa setop pembangunan tol di Pulau Jawa karena itu merupakan sumber lumbung pangan dan cadangan air baku. Kalau di Jawa tanah subur buat tol itu jadi masalah ke depan,” kata Darmaningtyas, Ahad (17/2).

Darmaningtyas menilai pemerintah perlu lebih mendorong pembangunan infrastruktur pelabuhan. Selama ini menurutnya pembangunan infrastruktur lebih banyak dilakukan di pelabuhan besar, namun di pelabuhan kecil relatif tertingal.

“Kalau misalnya dari Madura di Kalianget ada juga Pelabuhan Dungkek yang menghubungkan antarpulau tapi pelabuhannya tidak layak. Tapi ini yang menjadi fokus pemerintah ke depan jangan hanya Jawa sentris,” jelas Darmaningtyas.

Untuk itu, Darmaningtyas mendorong pemerintah nantinya membangun infrastruktur di luar Pulau Jawa. Misalnya, lanjut Darmaningtyas, seperti di Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, Nusa Tenggara Barat, Papua, Maluku, dan Maluku Utara.

“Jadi, baik saya mengapresiasi pembangunan Tol Trans Jawa tapi setelah itu dibangun di daerah-daerah. Ini supaya infrasruktur bisa mendorong ekonomi juga tersebar ke pulau lain,” ungkap Darmaningtyas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement