Jumat 15 Feb 2019 18:36 WIB

Tarif LRT Jabodebek Disarankan Rp 10 Ribu

Pemerintah disarankan menambah PNM untuk LRT karena beban KAI sudah terlalu berat

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengerjaan rangkaian LRT (Ilustrasi)
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Pengerjaan rangkaian LRT (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Institut Transportasi (Instran) Darmaningtyas menyarankan tarif lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek Rp 10 ribu. Darmaningtyas mengakui jika tarif menjadi Rp 10 ribu maka subsidi dari pemerintah memang akan bertambah.

Hanya saja, Darmaningtyas menilai hal tersebut akan jauh lebih efektif untuk memindahkan para pengemudi kendaraan pribadi baik mobil atau motor untuk menggunakan LRT Jabodebek. “Itu (tarif Rp 10 ribu)  jauh lebih baik dibandingkan kendaraan bermotor jika tidak berpindah, karena kerugiannya jauh lebih besar,” kata Darmaningtyas di Hotel Grandhika, Jakarta, Jumat (15/2).

Baca Juga

Tak hanya itu, Darmaningtyas menilai LRT Jabodebek juga perlu didukung dengan integrasi pembayaran dengan moda lainnya. Dengan begitu, masyarakat yang menggunakan LRT Jabodebek, moda raya terpadu (MRT), kereta rel listrik (KRL), dan Transjakarta dapat dengan satu sistem pembayaran.

Jika subsidi pemerintah ditambah untuk menurunkan lagi haraga tiket LRT Jabodebek, Darmaningtyas juga menilai hal tersebut dapat meringankan beban PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero). “Sebetulnya KAI bebannya berat sekali. Suruh bangun KA cepat, subsidi kereta ekonomi jarak jauh dicabut dan juga sekarang mendanai LRT Jabodebek,” tutur Darmaningtyas.

Dia menilai, ada baiknya pemerintah mengambil kebijakan pada tahun ini menambah penyertaan modal negara (PNM) untuk LRT Jabodebek. Sebab, beban ekonomi KAI dalam membangun infrastruktur sudah terlalu berat.

Sebelumnya, Kepala Daerah Operasi (Daop) I KAI sudah menetapkan tarif lintas rel terpadu (LRT) Jabodek Rp 12 ribu. Tarif tersebut menurut John ditetapkan setelah mendapatkan subsidi dari pemerintah.

John memastikan penentuan harga tiket LRT Jabodebek tersebut sudah disesuaikan dengan daya beli masyarakat. “Kalau kita hitung (harga tiket LRT Jabodebek) sektiar Ro 30 ribu an tapi pemerintah memandang masyarakat itu mampunya Rp 12 ribu,” kata John di Hotel Grandhika, Jakarta, Jumat (15/2). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement