Jumat 15 Feb 2019 14:06 WIB

Pembangunan LRT Jabodebek Capai 58,3 Persen

Pengelola masih terkendala pembebasan tanah untuk depo Bekasi Timur.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolanda
Foto udara pemasangan U Shaped Girder pada proyek pembangunan kereta api ringan (LRT) Jabodebek rute Cawang - Cibubur di simpang susun Pasar Rebo, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Foto udara pemasangan U Shaped Girder pada proyek pembangunan kereta api ringan (LRT) Jabodebek rute Cawang - Cibubur di simpang susun Pasar Rebo, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) saat ini masih terus memproses pembangunan lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek. Direktur Utama Adhi Karya Budi Harto mengatakan kemajuan pembangunan LRT Jabodebek tahap satu hingga 8 Februari 2019 secara total mencapai 58,3 persen.

Budi mengatakan saat ini masih ada beberapa hal yang masih menjadi kendala pembangunan LRT Jabodebek. “Saat  ini kendala pembebasan tanah untuk depo Bekasi Timur,” kata Budi di Hotel Grandhika, Jumat (15/2).

Baca Juga

Dia menjelaskan hal tersebut menjadi kendala karena pengoperasian LRT Jabodebek tidak bisa dijalankan tanpa adanya depo. Meskipun begitu, Budi memastikan pemerintah daerah juga intensif menyelesaikan persoalan tersebut.

Budi menargetkan paling tidak pada Maret hingga April 2019 konstruksi depo tersebut sudah selesai. “Jadi paling tidak konstruksi depo 10 hektare. Ini lima hektare lahan negara dan yang ditempati masyarajat lima hektare,” jelas Budi.

Sementara itu, Direktur Operasional Adhi Karya Pundjung Setya Brata menjelaskan untuk kemajuan pembangunan masing-masing trase LRT Jabodebek memiliki angka yang berbeda-beda. Untuk lintas pelayanan satu yaitu Cawang-Cibubur 78,5 persen, lintas pelayanan dua Cawang-Kuningan-Duku Atas yaitu 46,1 persen, dan lintas pelayanan tiga Cawang-Bekasi Timur 52,8 persen.

Dengan semua progres tersebut, Pundjung menargetkan uji coba LRT pada tahun ini bisa dilakukan. “Juni atau Juli 2019 nanti Cawang-Cibubur kereta pertama bisa uji coba. Ini uji coba kereta pertama dari PT Industri Kereta Api (Inka) pertama dipesan KAI,” ungkap Pundjung.

Adhi Karya sudah mengerjakan pembangunan prasarana LRT Jabodebek tahap satu sejak September 2015 sesuai dengan penugasan pada Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015. LRT Jabodebek tahap satu bernilai Rp 22,8 triliun. Dana tersebut diperoleh dari 60 persen dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero), 30 persen PT Adhi Karya (Persero), dan 10 persen PT Adhi Karya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement