REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada 2018 mencapai 15,81 juta kunjungan. Angka itu naik 12,58 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman 2017. Kendati demikian, target kunjungan wisman 2018 yang sebesar 17 juta belum bisa tercapai.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, sejumlah peristiwa bencana alam pada tahun turut mempengaruhi jumlah kunjungan wisman,
"Pada 2018, bencana luar biasa di Bali, Lombok, dan Palu itu berpengaruh. Tentu pengaruhnya ke lokasi bencana itu sendiri, tapi juga menimbulkan kekhawatiran ke tempat lain apakah Indonesia aman atau tidak," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/2).
Kendati demikian, Suhariyanto menilai, kunjungan wisman 2018 yang masih tumbuh dibandingkan 2017 menunjukkan pencapaian yang relatif baik. Tren kunjungan wisman ke Indonesia sejak 2014 terus mengalami peningkatan. Pada 2014, jumlah kunjungan wisman adalah sebesar 9,4 juta. Kemudian, pada 2015 sebanyak 10,2 juta kunjungan, pada 2016 sebanyak 11,5 juta kunjungan, dan pada 2017 sebanyak 14 juta kunjungan.
"Selain kita harus mempromosikan pariwisata, kita juga perlu mendorong wisatawan nusantara karena potensi kita luar biasa dan mungkin belanjanya lebih besar," kata Suhariyanto.
Sementara itu, jumlah kunjungan wisman pada Desember 2018 mencapai 1,41 juta atau naik 22,54 persen dibandingkan Desember 2017. Wisman asal Singapura mendominasi dengan 241 ribu kunjungan atau 17,15 persen dari total wisman Desember 2018. Kemudian, diikuti oleh wisman asal Malaysia sebanyak 239 ribu atau 17,03 persen, Timor Leste sebanyak 151 ribu atau 10,76 persen, Cina sebanyak 143 ribu atau 10,18 persen, dan Australia sebanyak 113 ribu atau 8,1 persen.
Baca: Kunjungan Wisatawan Asing ke Indonesia Melonjak