Kamis 31 Jan 2019 22:44 WIB

JK: Hanya Trump yang Tahu Kapan Perang Dagang Berakhir

Indonesia bisa mengambil peluang dari perang dagang Cina dan AS.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Dwi Murdaningsih
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menilai hanya Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengetahui kapan perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat berakhir. Sebab, menurutnya Trump lah yang menyebabkan kondisi perang dagang antara AS dan Cina.

Hal itu disampaikan JK, saat ditanyai kemungkinan perang dagang Cina-AS berakhir.

"Tidak ada yang bisa menerka cepat lambat. Yang bisa tahu cuma satu orang, Trump aja yang bisa. Hari ini mau twitter apa, karena ini semua Trump yang membuat ini kacau balau keadaan Cina," ujar JK saat menjadi narasumber Kadin Talk di Menara Kadin Indonesia, Jakarta, Kamis (31/1).

Namun demikian, JK menilai perang dagang AS-Cina tidak akan berlangsung lama. Hal itu menilai dominannya produk-produk Cina di toko-toko yang ada di Amerika saat ini.

Menurut JK, jika perang dagang AS dan Cina tetap berlangsung, justru merugikan masyarakat Indonesia.

"Ini tidak akan lama. Kalau dia akan begitu, maka yang akan menderita rakyat Amerika, terpaksa real income (pendapatan nyata)nya menurun. Karena membeli barang yang lebih mahal. Berarti real income dari rakyat Amerika akan terjadi penurunan," ujar JK.

Terlepas dari hal tersebut, Indonesia, kata JK dapat mengambil sisi positif dari berlangsungnya perang dagang AS-Cina tersebut. Salah satunya dengan mempercepat industri manufaktur di Indonesia untuk mensuplay barang yang selama ini dipasok oleh Cina ke AS.

Sebelumnya JK menyebut pemerintah saat ini terus mempercepat perundingan dagang dengan berbagai negara seperti di Eropa, Australia dan Afrika. Menurut JK, itu sebagai upaya memperluas pasar dagang Indonesia ke negara lain.

"Kta memepercepat perundingan trade (dagang) dengan macem macem negara, Australia, kemudian Eropa juga kita kerjain, agar pasar semakin terbuka," ujar JK saat menjadi narasumber di Kadin Talk di Menara Kadin Indonesia, Jalan Rasuna Said Kuningan, Jakarta, Kamis (31/1).

Menurut JK, percepatan perundingan dagang, juga sebagai salah satu upaya Indonesia mengambil manfaat dari situasi perang dagang yang terjadi antara Cina dan Amerika Serikat. Sebab, aliran ekspor-impor yang terhambat antara kedua negara tersebut dapat menjadi celah bagi Indonesia untuk menggenjot perdagangan luar negeri.

"Ya tentu permintaan barang-barang ke Cina pasti berkurang, nah bagaimana kita bisa mengambil alih itu permintaan, karena itu harus cepat kita selesaikan DPSP (Deferred Profit Sharing Plan)nya dengan Amerika," ujar JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement