Kamis 31 Jan 2019 10:51 WIB

Ekonom: Kebijakan Bank Sentral AS Bawa Rupiah Menguat

Rupiah diprediksi bergerak menguat ke level Rp 14.000 hingga Rp 14.030 per dolar AS

Mata uang rupiah menguat.
Foto: REUTERS/Garry Lotulung
Mata uang rupiah menguat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail memprediksi nilai tukar rupiah pada hari ini, Kamis (31/1), akan bergerak menguat pascakebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed). The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya.

"Rupiah kemungkinan menguat hari ini setelah ditahannya tingkat suku bunga AS tersebut," ujar Ahmad di Jakarta, Kamis (31/1).

Menurut dia, dolar AS kemungkinan bergerak melemah terhadap hampir seluruh mata uang utama dunia lainya setelah tingkat suku bunga acuan Fed atau Fed Fund Rate bertahan pada angka 2,25-2,5 persen tadi malam (30/1).

Pidato Gubernur Fed Jerome Powell yang menyatakan bahwa Fed akan lebih bersabar dalam menaikan tingkat suku bunga tahun ini, akibat proyeksi pertumbuhan ekonomi AS yang kurang bagus menyusul berbagai ketidakpastian yang terjadi di dalam negeri maupun luar negeri AS.

Kebijakan tersebut, selain mendorong pelemahan dolar juga menekan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS atau US Treasury Bills yang turun empat basis poin kemarin. "Selain itu, yield SUN yang cukup atraktif diperkirakan masih akan mendorong investasi portofolio asing masuk ke pasar obligasi dan memperkuat rupiah," kata Ahmad.

Ia memprediksi rupiah pada Kamis ini akan bergerak menguat ke level Rp 14.000 sampai dengan Rp 14.030 per dolar AS. Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pukul 9.18 WIB, Kamis (31/1) pagi, bergerak menguat 66 poin menjadi Rp 14.065 dibanding posisi sebelumnya Rp 14.131 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement