Jumat 25 Jan 2019 18:28 WIB

Persekutuan Oikoumene Kemendes PDTT Galang Dana

Indonesia dibangun di atas keberagaman dan hanya bisa disatukan dengan cinta kasih.

Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo bersama Ibu Riri Sandjojo menghadiri Perayaan Natal 2018 dan Syukur Tahun Baru 2019 di Gedung Kemendes PDTT, Jakarta, Jumat (25/1/2019). Persekutuan Oikumene Kemendes PDTT menggalang dana untuk korban bencana tsunami di Banten pada Perayaan Natal ini.
Foto: dok. Wening/Kemendes PDTT
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo bersama Ibu Riri Sandjojo menghadiri Perayaan Natal 2018 dan Syukur Tahun Baru 2019 di Gedung Kemendes PDTT, Jakarta, Jumat (25/1/2019). Persekutuan Oikumene Kemendes PDTT menggalang dana untuk korban bencana tsunami di Banten pada Perayaan Natal ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persekutuan Oikoumene Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menggalang dana untuk korban bencana di Banten. Hal tersebut dilakukan dalam rangka Ibadah dan Perayaan Natal Tahun 2018 Serta Syukur Tahun Baru 2019 Keluarga Besar Kemendes PDTT di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, pada Jumat (25/1).

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo mengapresiasi langkah ini karena merupakan salah satu bentuk kepedulian terhadap sesama. Dalam perayaan Natal ini menurutnya, diingatkan kembali pentingnya kasih sayang, kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama.

"Saya senang sekali perayaan kali ini ada kepedulian untuk saudara-saudara kita yang terkena bencana. Tadi saya dengar sudah terkumpul Rp 7 juta dari Oikoumene, saya tambah Rp 50 juta, ini bukan masalah nominal tapi kebersamaan dan kepedulian," ujarnya saat memberikan sambutan pada acara Ibadah dan Perayaan Natal Tahun 2018 Serta Syukur Tahun Baru 2019 Keluarga Besar Kemendes PDTT.

photo
Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo bersama Ibu Riri Sandjojo menghadiri Perayaan Natal 2018 dan Syukur Tahun Baru 2019 di Gedung Kemendes PDTT, Jakarta, Jumat (25/1/2019). Persekutuan Oikumene Kemendes PDTT menggalang dana untuk korban bencana tsunami di Banten pada Perayaan Natal ini.

Lebih lanjut Eko mengatakan bahwa Negara Indonesia dibangun atas keberagaman, ada sekitar 1.200 bahasa dan 700 etnis. Namun bisa disatukan dengan cinta kasih dan penerimaan perbedaan, jika itu bisa dilakukan maka persatuan dan kesatuan bisa dijaga, semuanya penting dan punya perannya sendiri.

Menurutnya, saat ini banyak potensi yang bisa memecah belah bangsa, salah satunya dengan berita hoaks menjelang pemilu. Baginya, yang memecah belah berarti tidak tuntas mempelajari agama. Dirinya meminta untuk mengubah dari rasa iri dan cemburu menjadi rasa saling mendukung dan menyayangi.

"Apakah tiap pemilu kita mau dipecah belah bangsa asing (konsultan asing)?" ujarnya tegas. Dengan acara ini diingatkan kembali pentingnya menjaga cinta kasih, saling mendukung dan peduli.

Sementara itu, Ketua Persekutuan Oikoumene Kemendes PDTT Leroy Sami Uguy mengatakan Persekutuan Oikoumene umat Kristen ini merupakan elemen dari korps pegawai Kemendes PDTT. Kegiatan yang dilakukan berupa perayaan-perayaan rutin, pertemuan mingguan atau bulanan dan melaksanakan bakti sosial dengan memberikan bantuan pada panti asuhan dan lain-lain.

"Untuk momentum acara ini, kami memberikan bantuan untuk korban tsunami di Banten. Selain itu, kami berharap bahwa Oikoumene bisa mendukung capaian kinerja Kemendes PDTT," terangnya seperti dalam siaran pers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement