Selasa 22 Jan 2019 04:42 WIB

Pengusaha Jabar Keluhkan Selisih Upah di Jabar

Pengusaha minta jangan ada gap upah yang terlalu jauh.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Peluncuran Varian Mercedes Benz. Proses perakitan mobil Mercedes Benz di Pabrik Perakitan Mercedes Benz Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Peluncuran Varian Mercedes Benz. Proses perakitan mobil Mercedes Benz di Pabrik Perakitan Mercedes Benz Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menggelar audensi dengan Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Emil) di Gedung Sate, Senin (21/1). Menurut Ketua Apindo Jabar, Dedi Wijaya, dalam pertemuan tersebut Apindo membicarakan industri yang ada di Jabar.

"Kami pengusaha mengeluh, ada semacam tidak keberadilan pada pengusaha yang ada di kawasan seperti Bekasi, Karawang, Bogor dengan pengusaha yang pindah ke timur seperti Majalengka, Cirebon dan Kuningan," ujar Dedi kepada wartawan.

Menurut Dedi, saat ini nilai perbedaan upahnya jauh sekali sampai 2 kali lipat. Jadi pengusaha di daerah lain membayar upah lebih kecil dari pada upah yang ada di Karawang, Bekasi dan Bogor.

"Pengusaha minta untuk upah yang lebih lancar, jangan ada gap terlalu jauh," katanya.

Karena, kata dia, di wilayah timur pabriknya kurang. Jadi, mereka berharap industri masuk ke sana dengan upah yang murah. Pengusaha, siap kalau ada pemerataan pembangunanm

"Gubernur tadi minta saya sosialisasi ke teman-teman industri bisa dari yang padat industrinya. Khususnya padat karya ke timur supaya Jabar seimbang," kata dia.

Dedi mengatakan, ia pun telah menyampaikan ke Gubernur kalau ada pengusaha yang mau pindah ke timur. Karena, nanti ada Patimban dan Kertajati. Jadi, nantinya akan lebih efektif.

"Tugas saya gimana agar bisa menggiring perusahaan mau ke timur atau selatan. Supaya bisa pemerataan, supaya penduduk ga usah jauh-jauh urbanisasi ke deket Jakarta. Supaya bisa lebih seimbang," katanya.

Terkait lahannya, kata dia, gubernur sudah bersedia untuk membantu. Nantinya, akan dibuat kawasan ekonomi khusus industri. Sehingga, bida diberlakukan fasilitas pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 

"Ini jadi magnet pengusaha agar mau pindah. Kalau ga ya mereka titik beratnya ke barat atau pindah ke Jateng dan Jatim," katanya.

Dedi mengtakan, pengusaha sebenarnya Kita inginnya pindah ke Jabar timur.  Karena pendukungnya sudah jadi semua. Ia pun, sudah menyampaikan keinginan pengusaha tersebut ke gubernur.

"Kamis saya siap untuk menyampaikan berita baik ini ke semua pengusaha di Jabar, supaya mereka bisa disana dengan cost lebih rendah," kata Dedi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement