Sabtu 19 Jan 2019 07:38 WIB

Artwin: Persaingan Bisnis Hotel di Bandung Semakin Ketat

Tahun ini tren melancong diprediksi bakal semakin melesat di Indonesia.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Persaingan bisnis hotel di Kota Bandung semakin ketat dan harus diantisipasi.
Foto: Foto: Arie Lukihardianti/ Republika
Persaingan bisnis hotel di Kota Bandung semakin ketat dan harus diantisipasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persaingan bisnis hotel di Kota Bandung semakin ketat dengan semakin banyaknya bermunculan hotel baru. Menurut Direktur Utama Topas Galeria Hotel Bandung, Artwin Bunardi, pertumbuhan hotel di Kota Bandung ini harus diantispiasi jangan sampai terus bermunculan hotel-hotel baru.

"Karena sekarang persaingan bisnis hotel di Kota Bandung semakin ketat dan sulit," ujar Artwin kepada wartawan, Jumat (18/1).

Menurut Artwin, selain harus bersaing dengan hotel baru, bisnis hotel saat ini harus bersaing dengan kos-kosan yang banyak disewakan harian. Ada juga, apartemen yang disewakan harian. 

"Kami sudah kesulitan berkompetesi dengan hotel yang besar. Sekarang apartamen juga banyak yang disewa-sewakan jadi pertumbuhan hotel ini harus dikendalikan," katanya.

Artwin mengatakan, untuk meningkatkan bisnis hotelnya, ia pun bekerja smaa dengan startup hotel asal India OYO yang memiliki aplikasi agar bisa lebih mudah memaparkan. Walaupun, rate room sekarang turun karena yang diterapkan adalah dinamic pricing. 

"Ini saya pikir fenomena bisnis hotel yang baru. Setelah bekerja sama dengan OYO,  tingkat okupansi  meningkat di  weekdays biasanya 30 persen top nya sekarang menjadi 65,8 persen," katanya.

Sementara menurut Country Head OYO Hotels Rishabh Gupta, tahun ini tren melancong diprediksi bakal semakin melesat di Indonesia. Karena itu, ia membidik hotel di Kota Bandung sebagai salah satu kota yang memiliki destinasi wisata yang komplit.

Awal tahun ini, kata dia, OYO menggandeng Topas Galeria Hotel. Karena, sebagai salah satu jaringan hotel berbasis teknologi, perusahaannya telah mengekspansi jaringan ke lebih dari 100 kota di Indonesia pada akhir 2019. 

"Di Bandung, OYO Hotels juga akan memberi pengalaman menginap yang terstandarisasi namun terjangkau bagi para traveller milenial," katanya.

Menurutnya, startup hotel ini hadir buat menjawab tingginya permintaan hotel budget yang standar kualitasnya mumpuni. Jaringannya, didukung oleh layanan mobile apps dan situs booking online untuk mempermudah pelanggan.

Setiap properti di jaringan OYO Hotels, kata dia, dilengkapi dengan beberapa fitur utama dan seperti pendingin udara, televisi, tempat tidur yang bersih, Wi-Fi gratis. "Para tamu bisa  mendapatkan layanan melalui saluran online maupun offline, termasuk aplikasi OYO, website, atau call centre," katanya.

Rishabh mengatakan, di Bandung OYO punya 15 hotel dengan lebih dari 610 kamar eksklusif dan 40 OYOpreneurs yakni sebutan untuk pegawai OYO. Sejak beroperasi di Indonesia pada Oktober 2018, hotel ini juga sudah memiliki 150 hotel di 16 kota besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement