Jumat 18 Jan 2019 07:38 WIB

Ini Respons Perbankan Terkait Suku Bunga Acuan

BI mempertahankan suku bunga acuan di level enam persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolanda
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) bersama Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kedua kanan), Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kedua kiri), Sugeng (kiri), dan Rosmaya Hadi (kanan) bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) bersama Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara (kedua kanan), Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kedua kiri), Sugeng (kiri), dan Rosmaya Hadi (kanan) bersiap memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (17/1/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuannya BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7 DRRR) sebesar enam persen. Perbankan pun menyambut baik keputusan tersebut. 

"Daripada dinaikan, tentu lebih menguntungkan kalau (suku bunga acuan) tetap," ujar Direktur Keuangan Bank Tabungan Negara (BTN) Iman Nugroho Soeko kepada Republika, Kamis, (17/1).

Menurutnya BI 7 RRR memang tidak perlu kembali dinaikkan. Hal itu karena, pergerakan kurs rupiah cukup stabil bahkan cenderung menguat. Maka aliran dana asing ke pasar modal pun kembali mengalir cukup banyak sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut naik. 

Baca juga, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen

"Jadi apa perlunya menaikkan lagi suku bunga acuan BI?" kata Iman. Sebelumnya, ia menyatakan BTN akan terus mengamati pergerakan pasar. 

Senada dengan BTN, Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Herry Sidharta juga menyetujui kebijakan BI tersebut. Ia pun sepaham dengan alasan bank sentral mempertahankan BI 7 DRRR. 

"Sama pertimbangannya dengan BI," kata Herry saat dihubungi Republika.co.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement