REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, melakukan ekspor rumput laut ke Korea Selatan sebanyak 63 ton. Ini merupakan ekspor pertama Kabupaten Nunukan ke negeri ginseng tersebut.
Asisten Perekonomian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan, Robby Nahak Serang di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (17/1), menyatakan ekspor rumput laut ini memang langkah perdana dari seluruh permintaan negara tersebut. Sesuai kontrak kerja dengan Korea Selatan (Korsel), tidak ada batasan kebutuhan rumput laut dari Kabupaten Nunukan. Bahkan ke depannya, kata Robby, ekspor disesuaikan dengan kemampuan daerahnya sehingga peluang ini sedapat mungkin dimanfaatkan Pemkab Nunukan.
Sehubungan dengan peluang tersebut, Pemkab Nunukan akan melakukan langkah antisipasi agar stok tidak kurang ketika permintaan Korsel meningkat. Antisipasi tepat yang bakal dilakukannya adalah mendorong pembudidayaan rumput laut agar produksi dan kualitas meningkat sesuai standar yang ditentukan Korsel.
"Korsel ini tidak membatasi permintaan rumput laut dari Nunukan. Makanya perlu mengantisipasi agar stok tidak kurang apabila ada permintaan lagi termasuk menjaga kualitas," kata Robby.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PT Pelindo IV Cabang Nunukan, Muh Ilyas, menyatakan jumlah ekspor perdana ini tiga kontainer masing-masing berisi 21 ton. Selain tiga kontainer rumput laut yang diekspor ke Korsel, sebanyak 31 kontainer juga diangkut kapal ekspedisi yang sama untuk rumput laut Nunukan yang dibeli pengusaha Surabaya.
Pengangkatannya dari Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, menuju Surabaya, Jawa Timur, selanjutnya menuju Busan, Korsel. Lama perjalanan, kata dia, sekira tiga hari ke Surabaya ditambah tiga pekan menuju Busan. Rumput laut yang diekspor tersebut dalam bentuk mentah.