Rabu 16 Jan 2019 15:50 WIB

Provinsi Aceh Masuk Prioritas Pengembangan Wisata Halal

Aceh telah siap untuk wisata halal dengan upaya sertifikasi halal industri di sana.

Sejumlah pengunjung yang datang dari berbagai daerah berada di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (22/6).
Foto: Antara/Ampelsa
Sejumlah pengunjung yang datang dari berbagai daerah berada di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menyatakan Provinsi Aceh menjadi salah satu daerah prioritas untuk mendukung pengembangan wisata halal di Tanah Air.

"Artinya, Pemerintah Pusat melalui Kemenpar akan memberikan dukungan penuh untuk mendukung pengembangan wisata halal di Aceh sehingga pengembangan wisata halal secara nasional dapat terwujud," kata Asisten Deputi Pengembangan Regional I Kemenpar, Lokot Ahmad Enda di Banda Aceh, Rabu (16/1).

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela forum diskusi kelompok (FGD) koordinasi rencana aksi pariwisata yang diikuti berbagai pemangku kepentingan yang berlangsung di Banda Aceh. Kegiatan ini dibuka Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Amiruddin.

Ia menjelaskan salah satu upaya mewujudkan pengembangan wisata halal tersebut adalah komitmen dari pemerintah kabupaten/kota dan gubernur untuk mewujudkan pengembangan tersebut.

Menurut dia, dalam kemajuan sektor pariwisata, peran serta atau komitmen pemerintah daerah sangat menentukan dalam menentukan arah kebijakan terhadap arah kemajuan pariwisata di setiap kawasan.

"Kami siap memberikan dukungan penuh terhadap kemajuan sektor pariwisata terutama untuk pengembangan wisata halal," katanya.

Ia mengatakan Aceh telah siap untuk pelaksanaan wisata halal,  tinggal industri dan destinasi yang ada mendapat sertifikat halal sehingga memberikan keyakinan bagi konsumen Muslim.

"Sertifikat halal yang dimiliki setiap industri dan usaha pariwisata serta destinasi akan menjadi sebuah daya tarik bagi wisatawan Muslim mancanegara khususnya untuk berkunjung ke Aceh," katanya.

Ia juga berpesan melalui FGD tersebut agar dapat mengatur strategi yang tepat dan rencana aksi yang sesuai untuk pengembangan destinasi pariwisata halal di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Amiruddin, menyatakan pihaknya terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha untuk pengembangan destinasi pariwisata halal di Aceh.

"Alhamdulillah kesadaran masyarakat dan pelaku usaha untuk mensertifikasi halal usaha dan produk makanannya terus meningkat setiap tahunnya," katanya.

Dalam kegiatan FGD sosialisasi dan uji publik penyusunan rencana aksi  pengembangan  wisat halal regional satu turut menghadirkan nara sumber Tim Percepatan Pariwisata Sumaryadi dan Pakar Ekonomi Iskandarsyah Madjid.  

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement