Senin 14 Jan 2019 22:05 WIB

Kemenkop UKM Minta Wirausaha Pantang Menyerah

Hermawan Kartawijaya menyebut modal wirausaha adalah niat dan tekad

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pendiri dan chairman MarkPlus Hermawan Kartajaya  menjadi salah satu narasumber  Business Talk  tema ‘Keberlanjutan Bisnis Penerbitan Buku: Strategi Bertumbuh di Era Disrupsi’ yang digelar Ikapi DKI di Jakarta, Rabu (22/11).
Foto: Syahruddin El-Fikri/Republika
Pendiri dan chairman MarkPlus Hermawan Kartajaya menjadi salah satu narasumber Business Talk tema ‘Keberlanjutan Bisnis Penerbitan Buku: Strategi Bertumbuh di Era Disrupsi’ yang digelar Ikapi DKI di Jakarta, Rabu (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) meminta entrepreneur atau wirausaha untuk pantang menyerah. Bahkan jika usahanya gagal atau lamban berkembang.

"Coba dan coba lagi dengan pembaruan disana sini. Dan seorang entrepreneur harus berani ambil resiko," kata Staf  khusus Menkop dan UKM Hermawan Kartajaya dalam acara Wonderful Startup Academy Batch II di Jakarta, Senin (14/1).

Entrepreneur lanjut Hermawan, juga harus teliti dan visioner. Ia tahu akan adanya resiko dan ia memperhitungkan semua resiko itu.

Ia mengatakan, saat ini banyak orang berlomba-lomba menjadi entrepreneur, namun banyak juga yang gagal di tengah jalan karena tidak mengetahui ilmunya.

Menurutnya, ilmu entrepreneur bukanlah ilmu rahasia dan dapat diperoleh dimana saja jika seseorang mau belajar. Selain itu, ia juga meyakinkan, entrepreneur tidak harus punya modal besar. Namun, kuncinya adalah  niat dan tekad. 

"Ketika Anda dapat menjual ide anda ke orang lain, sehingga kedua belah pihak saling diuntungkan. Itu juga entrepreneur," tambahnya.

Dalam acara Wonderful Startup Academy Batch II tersebut dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Ia mengatakan, dunia pariwisata saat ini mau tidak mau harus mempertimbangkan generasi milenial sebagai pasar utamanya saat ini.

"Mereka itu jumlahnya jutaan dan itu sudah ada di depan mata kita. Selera mereka juga variatif, karena itu segmentasi pasar yang paling baik saat ini adalah dengan tidak melakukan segmentasi pasar," katanya.

Wonderful Startup Academy Batch II adalah kedua kalinya setelah yang pertama digelar 2018. Pesertanya juga meningkat 70 persen dari 180 menjadi 309 startup dari seluruh Indonesia. Dari jumlah itu akan dipilih tiga pemenang yang akan difasilitasi untuk dikembangkan.

Wonderful Startup Academy sendiri merupakan program pengembangan startup business yang bergerak pada sektor pariwisata di Indonesia, hasil kolaborasi antara Kementerian Pariwisata, Kemenkop UKM dan ICSB Indonesia. Salah satu tujuan program ini adalah menciptakan ekosistem agar Indonesia menjadi destinasi wisata utama mancanegara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement