Senin 14 Jan 2019 14:42 WIB

Bulog NTT Targetkan Serap 20 Ton Bawang Petani

Target ini terdiri atas bawang merah sebanyak 10 ton dan bawang putih 10 ton.

Petani membersihkan bawang merah hasil panen di Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (06/11/2018). Petani mengeluhkan anjloknya harga bawang merah yang mencapai Rp12 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp17 ribu per kilogram.
Foto: Dedhez Anggara/Antara
Petani membersihkan bawang merah hasil panen di Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (06/11/2018). Petani mengeluhkan anjloknya harga bawang merah yang mencapai Rp12 ribu per kilogram dari harga sebelumnya Rp17 ribu per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Provinsi Nusa Tenggara menargetkan menyerap sebanyak 20 ton bawang merah dan bawang putih produksi petani. Target ini terdiri atas bawang merah sebanyak 10 ton dan bawang putih 10 ton.

Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre NTT, Alex Malelak mengatakan, target penyerapan bawang sebanyak 20 ton ini untuk tahap pertama yakni dari Januari-Juni 2019.

Penyerapan bawang ini, kata dia, mengandalkan hasil dari sejumlah daerah potensial seperti Pulau Semau di Kabupaten Kupang, Kabupaten Rote Ndao, dan Kabupaten Malaka. Aleks menjelaskan, pada 2018, bawang yang dibeli Bulog NTT yaitu bawang merah 5,8 ton dan bawang putih 8,8 ton.

Ia mengatakan, penyerapan bawang dari petani lokal di NTT masih didominasi bawang merah karena produksi bawang putih yang relatif masih kecil.    "Karena itu, untuk bawang putih ini pembeliannya kami koordinasi dengan distributor di Kota Kupang yang mendatangkannya dari Surabaya," katanya.

Ia menambahkan, meskipun target penyerapan bawang di 2019 ini lebih banyak dari capaian tahun sebelumnya namun sangat tergantung dari kemampuan produksi petani lokal. Bulog memastikan siap melakukan pembelian bawang yang dihasilkan para petani di provinsi berbasiskan kepulauan ini dalam upaya menjaga pasokan untuk kestabilan harga di tingkat masyarakat.

"Kami berharap produksi terutama bawang putih bisa lebih ditingkatkan karena sejauh ini hasilnya masih sedikit sehingga mengandalkan pasokan dari luar," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement