Sabtu 12 Jan 2019 19:00 WIB

Pegadaian Proyeksi Pendapatan 2019 Capai Rp 13,9 Triliun

Proyeksi Non Perfoming Loan sebesar 2,5 persen

Petugas melayani nasabah ketika bertransaksi di kantor pelayanan Pegadaian, Jakarta, Jumat (4/1).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani nasabah ketika bertransaksi di kantor pelayanan Pegadaian, Jakarta, Jumat (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian (Persero) menekankan pemantapan posisinya di industri keuangan dengan proyeksi pendapatan tahun ini sebesar Rp 13,981 triliun. Target pendapatan ini tumbuh menjadi 21,3 persen dari tahun sebelumnya.

Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan dalam rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) 2019, Pegadaian menyusun inisiatif strategis dalam mengembangkan usaha gadai dan nongadai. Rencana itu salah satunya dengan mengembangkan produk-produk pergadaian yang inovatif.

"Kami ingin nasabah Pegadaian merasa nyaman dengan layanan produk yang makin variatif," kata Kuswiyoto melalui keterangan resminya, kemarin.

Adapun inovasi produk yang akan dilakukan perseroan, antara lain Gadai Efek, Gold Card, Digital Lending, Pegadaian E-Wallet and Pegadaian Remittance, Amanah Korporasi, Rahn Umroh, Express Loan dan Rahn Surat Berharga. Menurut dia, hal ini dilakukan agar tidak kalah saing dengan gadai- gadai swasta yang semakin berkembang dan menambah sisi layanan bagi nasabah. Pemantapan strategi bisnis Pegadaian dimulai dari perbaikan kapabilitas, branch transformation, digital proses dan bisnis, serta inovasi produk. RKAP 2019 yang bertemakan 'Becoming Digital Financial Company' menargetkan agar perusahaan bisa lebih efektif dan efisien di era digital ekomomi.

Kuswiyoto menambahkan untuk proyeksi keuangan dan bisnis Pegadaian 2019 akan terus tumbuh. Biaya usaha diproyeksikan tahun 2019 sebesar Rp 9,741 triliun atau tumbuh 24 persen, laba usaha sebesar Rp 4,062 triliun atau tumbuh 10,8 persen dan laba setelah pajak sebesar Rp 3,018 triliun atau tumbuh 10,8 persen. 

Dari sisi operasional bisnis, Pegadaian memproyeksikan Outstanding Loan posisi Rp 46,476 triliun atau 15,2 persen dan omset sebesar Rp 148,72 triliun atau 15,2 persen. Untuk rasio keuangan dan WACOF gross profit margin 2019 diproyeksikan menjadi 29 persen dari prognosa 2018 yang tercatat 32,11 persen. OSL Pegawai RKAP 2019 sebesar Rp 3,34 juta per orang dari prognosa 2018 sebesar Rp 3,08 juta per orang.

Menurut Kuswiyoto yang menjadi pemimpin baru di Pegadaian, proyeksi Non Perfoming Loan sebesar 2,5 persen dari prognosa tahun sebelumnya (2018) 1,8 persen. WACOF RKAP 2019 sebesar 8,66 persen dari prognosa 2018 sebesar 7,60 persen. Dia optimistis target RKAP 2019 dapat tercapai karena dukungan SDM yang berpengalaman di industri multifinance.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement