Jumat 11 Jan 2019 10:05 WIB

Pertamina Sosialisasi Kompor Gas di Jayapura

Pertamina memberikan penyuluhan dan sosialisasi penggunaan kompor gas.

Elpiji tiga kilogram.
Foto: Pertamina
Elpiji tiga kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- PT Pertamina MOR VIII Maluku-Papua mensosialisasikan penggunaan kompor gas kepada 150-an personel Korem 172/PWY dan pengurus Persit setempat di Aula Makorem, Padang Bulan, Kota Jayapura, Papua.

Ketua tim sosialisasi dari PT Pertamina MOR VIII Maluku Papua, Paris Panggalo menyampaikan bahwa pada tahun ini pihaknya segera menyalurkan gas ke masyarakat di wilayah Papua. "Dalam waktu dekat PT Pertamina segera menyalurkan tabung gas tiga kilogram beserta dengan kompor gas secara cuma-cuma atau gratis," katanya di Jayapura, Papua, Kamis (11/1).

Pelaksanaannya, kata dia, melalui masing-masing ketua RT di wilayah tersebut dan dilakukan secara bertahap. Ini sebagai wujud nyata pemerintah dalam mengkonversi minyak tanah ke gas.

Di wilayah Jayapura, kata dia, sebagian masyarakat telah menggunakan gas elpiji, namun hal tersebut belum diikuti oleh masyarakat secara luas. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa gas elpiji berbahaya untuk digunakan.

"Untuk mematahkan anggapan tersebut, kami dari PT Pertamina memberikan penyuluhan dan sosialisasi penggunaan kompor gas serta pengamanan dalam penggunaannya. Untuk saat ini kami fokuskan ke instansi-instansi pemerintah, termasuk instansi dari TNI dan Polri di setiap wilayah," katanya.

Dia berharap, agar personel Korem 172/PWY beserta pengurus Persit dan anggotanya dapat mensosialisasikan informasi penting itu kepada seluruh elemen masyarakat dilingkungannya. "Sehingga informasi cepat sampai kepada masyarakat tanpa harus menunggu penyuluhan dan sosialisasi dari pihak Pertamina lagi," kata Paris.

Sementara itu, Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 172/PWY Mayor CHK Eka Yudha menganggap bahwa informasi seperti ini wajib diberikan kepada masyarakat khususnya di Papua sebelum program pemerintah tersebut berjalan. Dengan melihat demonstrasi secara langsung, masyarakat bisa melihat sendiri dari cara pemasangan, penggunaan hingga cara mengamankannya ketika ada masalah.

"Yang terpenting adalah menggunakan gas sangatlah mudah, harganya juga terjangkau dan lebih irit dibandingkan dengan penggunaan minyak tanah," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement