Rabu 26 Dec 2018 16:27 WIB

Phapros Butuh Belanja Modal Rp 350 Miliar untuk Ekspansi

Phapros akan menerbitkan saham baru

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
PT Phapros Tbk menjadi perusahaan ke 57 yang mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini, Rabu, (26/12).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
PT Phapros Tbk menjadi perusahaan ke 57 yang mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia pada tahun ini, Rabu, (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Phapros Tbk menyatakan, untuk tahun depan perusahaan memerlukan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 350 miliar. Pasalnya, perseroan berencana melakukan beberapa ekspansi bisnis.

Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami menyebutkan, dana tersebut akan digunakan untuk tiga hal. Pertama berinvestasi, kedua modal kerja, serta ketiga restrukturisasi modal.

Meski sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, (26/12), namun perempuan yang akrab disapa Emmy itu menyatakan, sumber pendanaan tersebut masih mengandalkan perbankan. "Jadi kami mencatatkan perusahaan (Initial Public Offering/IPO) ini tanpa melakukan emisi saham maupun emisi obligasi," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/12).

Alasannya, kata dia, belum semua pemegang saham maupun karyawan memahami cara menabung saham. Maka, perseroan ingin melakukan transformasi secara nyaman dan terukur.

Meski begitu, nantinya perusahaan farmasi berkode saham PEHA ini akan menerbitkan saham baru atau right issue sebesar maksimal 25 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor perusahaan sekarang. Ditargetkan, right issue tersebut dapat menghasilkan dana senilai Rp 1 triliun.

"Rencananya pada semester 2 tahun depan. Sekarang kita terus lalukan sosialisasi ke pemegang saham mengenai nabung saham," jelasnya.

Perlu diketahui, Phapros merupakan anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Perusahaan milik negara tersebut memiliki 56,77 persen saham Phapros.

Direktur Utama RNI B Didiek Prasetyo menambahkan, Phapros memiliki sejumlah rencana pengembangan yang cukup besar. Maka diperlukan dana tidak sedikit.

"Dananya bisa digali dari pasar bursa. Jadi nggak menutup kemungkinan Phapros akan terbitkan saham baru biar lebih likuid lagi," kata Didiek pada kesempatan serupa.

Dirinya berharap, para pemegang saham perseroan yang melek pasar bisa menggalakkan saham PEHA di pasar. Sebagai informasi, saham PEHA kini telah dimiliki oleh 1.007 pemegang saham.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement