REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengatakan bahwa menara Base Transceiver Station (BTS) yang beroperasi pasca bencanatsunami di Selat Sunda telah mencapai 98,7 persen. Gelombang tsunami menerjang wilayah di sepanjang pesisir Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam.
"Sampai hari ini, per tanggal 25 Desember pukul 08.00 WIB, 98,7 persen BTS sudah operasional. Beberapa BTS masih down karena menunggu aliran listrik PLN menyala kembali," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kominfo Ahmad M Ramli dalam keterangan resmi, Selasa (25/12).
Sebelumnya, pasca terjangan tsunami pada Sabtu malam sekira pukul 21.33 WIB, sebanyak 4618 dari 4731 atau 97,6 persen BTS 2G, 3G dan 4G di Kabupaten Serang, Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lampung Selatan masih beroperasi.
Hanya sebagian kecil BTS (2,4 persen) sempat down karena matinya aliran listrik dan perangkat BTS rusak terkena air saat terjadinya tsunami. Namun demikian, layanan telekomunikasi masih bisa dinikmati masyarakat sekitar karena BTS yang down telah mendapatkan bantuan dari site BTS terdekat.
"Penyelenggara seluler mengantisipasi matinya BTS dengan menggunakan backup battery dan genset pada setiap site BTS yang terdampak dan melakukan mobilisasi mobile backup power," kata Ramli.
Lebih lanjut Ramli mengatakan bahwa BTS Indosat yang perangkatnya rusak terkena air sedang dalam perbaikan menunggu perangkat baru. Sedangkan operator seluler XL Axiata melaporkan bahwa mereka membutuhkan genset untuk catu daya BTS.
Sementara itu Hutchison 3 Indonesia atau H3I (Tri Indonesia) melaporkan bahwa satu lokasi BTS mereka di Kabupaten Lampung Selatan belum bisa diakses karena adanya peringatan dari petugas akan adanya kemungkinan air laut pasang.
Guna mengatasi masalah-masalah tersebut, Kominfo telah melakukan sejumlah upaya konkret, di antaranya menerbitkan surat rekomendasi bagi operator untuk mengakses lokasi bencana untuk melakukan upaya recovery, serta melakukan monitoring setiap hari terhadap progress BTS yang down.
Kominfo melalui Direktorat Jenderal PPI juga telah mengirim tim Dit Pengendalian ke lokasi untuk melakukan pengukuran terhadap kualitas layanan seluler (quality of service/QoS) di wilayah terdampak tsunami, dan hasilnya secara keseluruhan layanan telekomunikasi seluler dapat kembali digunakan oleh masyarakat sekitar bencana walaupun BTS belum sepenuhnya pulih 100 persen.
"Dirjen PPI Kementerian Kominfo meminta penyelenggara seluler untuk berupaya secara maksimal memperbaiki BTS-BTS yang masih down sehingga BTS segera normal kembali 100 persen," ucap Ramli.