REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia menunjuk dua BUMN sebagai koordinator penyaluran bantuan untuk korban bencana tsunami Selat Sunda. Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan, pihaknya telah menunjuk dua BUMN untuk menjadi koordinator penyaluran bantuan di wilayah Lampung dan Banten.
"BUMN berkomitmen untuk selalu hadir dan tanggap dalam setiap bencana, mulai dari proses evakuasi hingga proses pemulihan pasca bencana. Kami pun senantiasa berkordinasi dan bersinergi dengan seluruh pihak terkait seperti BNPB dan TNI/Polri," ujar Harry dalam keterangan tertulisnyadi Jakarta, Senin (24/12).
PTPN III ditunjuk sebagai koordinator bantuan di Lampung, sedangkan Krakatau Steel bertindak sebagai koordinator bantuan di Banten. Bantuan-bantuan yang telah disalurkan BUMN berupa makanan siap saji, air minum, tenaga medis, selimut, tabung gas Pertamina, empat unit alat berat (ekskavator), ambulans hingga vaksin tetanus dan flu.
Bantuan-bantuan tersebut berasal dari sinergi BUMN antara PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Jasa Raharja (Persero), PT Pindad (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Hutama Karya (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kemudian, PT Bio Farma (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
Jumlah bantuan pun akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya BUMN yang berpartisipasi dalam penyaluran bantuan tersebut. Harry menjelaskan, bahwa BUMN pun telah didorong untuk segera mengidentifikasi kebutuhan proses evakuasi, pemulihan kondisi masyarakat serta pemulihan pelayanan-pelayanan publik seperti layanan energi (listrik dan BBM), perbankan, dan sarana prasarana transportasi.