Ahad 23 Dec 2018 15:31 WIB

Kemenpar Siapkan Pusat Krisis di Pandeglang

Pusat krisis didirikan karena Anyer merupakan salah satu destinasi unggulan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Sejumlah warga mengungsi ke Masjid Jami Al-Mu'min di Kampung Laba, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12) malam. Ribuan warga di sepanjang pesisir Barat Banten mulai Anyer, Carita, Labuan, Sumur hingga Tanjung Lesung diperintahkan aparat setempat untuk mengungsi ke tempat tinggi.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah warga mengungsi ke Masjid Jami Al-Mu'min di Kampung Laba, Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12) malam. Ribuan warga di sepanjang pesisir Barat Banten mulai Anyer, Carita, Labuan, Sumur hingga Tanjung Lesung diperintahkan aparat setempat untuk mengungsi ke tempat tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menyampaikan duka atas musibah tsunami di area wisata Anyer dan Tanjung Lesung. Menpar menginstruksikan pendirian pusat krisis karena Anyer merupakan salah satu destinasi unggulan.

Ketua Tim Crisis Center, Guntur Sakti mengatakan Menpar meminta Tim Crisis Center (TCC) segera diaktivasi, juga menyiapkan holding statement dan koordinasi rencana pembentukan posko di lokasi terdampak. Terlebih, Tanjung Lesung masuk ke dalam 10 destinasi prioritas pemerintah atau dikenal sebagai 10 Bali Baru.

“Bencana ini sangat di luar dugaan. Dan terjadi saat musim liburan di destinasi wisata. Kita berharap kondisi akan berangsur pulih,” katanya dalam keterangan resmi, Ahad (23/12).

Guntur menyebut langkah yang dilakukan, pada Ahad (23/12), ialah Stop Promosi di destinasi terdampak bencana. Sekaligus menerbitkan holding statement secara terbuka. Kemenpar juga memberangkatkan tim advance untuk koordinasi rencana pembentukan posko di wilayah Banten dan Lampung.

“Tim dari Destinasi Regional II Kemenpar berangkat ke Banten melalui jalur Pandeglang. Dan kita sedang koordinasi juga untuk wilayah Lampung Selatan,” ujarnya.

Rencananya pada Senin (24/12), TCC lengkap Kemenpar akan menuju Kampung Cikadu, lokasi posko TCC Kemenpar. Nantinya, hanya ada satu pintu untuk mengeluarkan pernyataan dampak bencana di sektor pariwisata.

"Ini adalah pelayanan utama yang dilakukan TCC Kemenpar di fase tanggap darurat. Selain tentunya ikut serta memberikan pelayanan kepada wisatawan yang terdampak,” ucapnya.

Belajar dari pengalaman penanganan  bencana erupsi Gunung Agung Bali, Gempa Lombok dan Palu, layanan terhadap wisatawan diberikan dalam bentuk layanan informasi, akomodasi, konsumsi serta imigrasi dan atraksi. Khususnya bagi mereka yang tertahan di bandara atau pelabuhan.

“Kami sedang persiapan memberangkatkan Tim TCC ke lokasi bencana dan memonitor terus perkembangan setiap waktu,” sebutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement