Ahad 16 Dec 2018 06:30 WIB

Prospek Membuka Bisnis Penyewaan Busana, Tertarik?

Kejelian dalam membeli pakaian sangatlah penting

Model mengenakan busana. (ilustrasi)
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Model mengenakan busana. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Perempuan mana pun pasti ingin menjadi seorang fashionista yang dapat memakai busana rancangan desainer kenamaan dunia. Sebut saja Chanel, Gucci, Dolce & Gabbana, Balmain hingga koleksi Haute Couture dari Dior.

Namun sayang, harga busana bermerek tersebut cukup mahal. Satu atasan saja bisa dibanderol seharga belasan hingga puluhan juta rupiah. Bahkan ada yang ratusan juta rupiah!

Mengingat tampil bak fashionista menjadi tuntutan perempuan era modern, ada fashion collector yang melirik peluang bisnis ini dengan membuka jasa penyewaan baju dari brand-brand ternama. Prospeknya tak main-main, nilai pundi-pundi rupiah pun tak mengecewakan dibanding bisnis umum lainnya.

Lalu, apakah tertarik mencoba peruntungan di bisa yang satu ini? Masih belum yakin dengan potensi bisnis penyewaan baju ini? Berikut prospek dan keuntungan serta tips membuka bisnis penyewaan busana seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Meningkatkan Penghasilan

Bisnis sewa pakaian bekas memiliki prospek menguntungkan dan dapat meningkatkan penghasilan bagi si pemilik. Dalam satu bulan, tak menutup kemungkinan Anda bisa saja mendapatkan Rp8 juta – Rp20 juta. Lumayan, kan?

Perhitungan keuntungannya cukup sederhana. Misalnya Anda memiliki 500 baju yang siap disewakan. Harga sewa pukul rata Rp300.000 per baju. Jika 300 baju berhasil disewakan, artinya Anda telah menghasilkan Rp9 juta per bulan.

Keuntungan yang diperoleh tergantung dari jumlah baju yang disewakan. Semakin banyak, maka semakin besar pula keuntungannya.

2. Kompetitor Masih Minim

Banyak wanita memiliki pakaian yang sudah tidak terpakai di lemari, tetapi hanya sedikit yang berani menyewakannya kepada orang lain. Bisnis sewa baju memang berisiko, apalagi kalau disewa kepada konsumen yang tidak bertanggung jawab.

Meskipun begitu, keuntungan dari bisnis ini masih cukup menggiurkan karena rendahnya tingkat persaingan. Jika tertarik, mulailah dengan cara membuka bisnis kecil-kecilan. Keuntungan yang didapat nantinya bisa digunakan untuk menambah koleksi baju agar konsumen semakin tertarik untuk menyewa baju.

Agar bisnis semakin dikenal oleh masyarakat, gunakan pemasaran melalui media sosial. Atau bisa juga dengan menyuruh konsumen merekomendasikan bisnis Anda kepada teman-temannya.

3. Target Pasar yang Luas

Anda bisa membidik pasar yang lebih luas dengan cara memperbanyak model pakaian yang disewakan. Berbagai macam gaun pesta menjadi tiga jenis pakaian yang paling banyak dicari karena pemakaiannya cuma sesekali saja. Pun demikian, untuk baju casual juga tak sedikit yang meliriknya bila modelnya memang unik dan menarik.

Selain itu, sediakan metode penyewaan berbasis online untuk menjangkau konsumen dari seluruh wilayah di Indonesia. Buatkan satu situs khusus untuk menampilkan koleksi baju terbaru yang siap disewakan.

Usahakan agar ukuran pakaian sesuai dengan porsi badan orang Indonesia. Artinya tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil. Khusus untuk size XL sebaiknya diminimalkan, sedangkan size S dan M bisa diperbanyak.

4. Mengurangi Isi Lemari Pakaian

Tentu saja, keuntungan lain dari membuka bisnis penyewaan baju ini adalah akan meringankan beban lemari yang selama ini penuh sesak. Daripada isi lemari menumpuk, lebih baik diolah demi mendatangkan keuntungan.

Seperti halnya membuka bisnis sewa baju ini. Pilah-pilah baju yang sudah tidak dipakai, lalu kumpulkan dalam satu tempat dan siap untuk disewakan.

Cucilah baju terlebih dahulu untuk menghilangkan aroma apek dari lemari. Kemudian, gantungkan baju menggunakan hanger kayu untuk menghasilkan kesan mewah pada baju. Upayakan agar baju yang Anda sewakan berkualitas dan mengikuti tren fashion di masyarakat agar baju lebih cepat dilirik oleh konsumen.

Tips Membuka Bisnis Penyewaan Busana

1. Ikuti Tren yang sedang Digemari

Seperti sekarang ini, pakaian model pattern dan oversized sedang digemari oleh wanita. Pakaian ini terlihat pas bila dipadukan dengan atasan kaos polos dan bawahan jeans. Dalam beberapa waktu mendatang, tren ini bisa saja akan berganti.

Untuk itu, selalu ikuti perkembangan tren yang ada di masyarakat untuk menambah koleksi baju yang disewakan. Anda tentu tidak perlu memborong semua koleksi sesuai tren tersebut. Cukup pilah-pilah mana yang sesuai dengan karakter para penyewa.

2. Tentukan Harga Sewa yang Sesuai

Harga sewa pakaian sebaiknya 25% - 35% dari harga belinya dulu. Misalnya Anda membeli atasan seharga Rp600.000, Anda bisa menyewakannya dikisaran harga Rp150.000 – Rp200.000.

Begitu juga dengan koleksi yang lain. Intinya harga sewa jangan sampai kemahalan, kecuali untuk koleksi limited edition yang harga belinya bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah.

3. Kerja Sama dengan Pebisnis Lain

Ajaklah teman Anda untuk ikut bergabung pada bisnis ini, tetapi dengan kategori bisnis yang berbeda. Misalnya jasa mekap, jasa hair do dan lain sebagainya.

Anda bersama rekanan bisa saling mempromosikan bisnis satu dengan yang lain kepada konsumen yang datang. Dengan begitu, jumlah konsumen akan bertambah banyak setiap saat.

Kejelian dalam Membeli Pakaian Sangatlah Penting

Dibalik betapa menguntungkannya bisnis ini, Anda dituntut untuk lebih jeli dalam membeli pakaian apabila suatu saat nanti ingin disewakan kepada orang lain. Perhatikan bahan, model, ukuran dan detail pakaian dengan baik.

Semakin unik dan tinggi kualitas pakaian, harga sewanya bisa semakin mahal. Apalagi bila pakaian tersebut dari merek kenamaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement