REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Bank Indonesia mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memiliki sertifikasi halal bagi produknya. Direktur Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia, Yunita Resmi Sari mengatakan adanya sertifikasi halal dapat mendorong pengembangan UMKM.
"Yang pada gilirannya akan berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," katanya dalam salah satu topik yang diangkat dalam Talkshow Indonesia Shari’a Economy Festival (ISEF) 2018 'Sertifikasi Halal untuk UMKM Indonesia', Jumat (14/12).
Diselenggarakan talkshow ini menjadi wadah bagi peserta, khususnya dari UMKM, untuk mendapatkan informasi mengenai tata cara atau mekanisme/proses memperoleh sertifikasi halal atas produk yang dihasilkan. UMKM merupakan salah satu sektor yang memberi sumbangan besar terhadap ekonomi Indonesia.
"Untuk itulah pengembangan UMKM perlu terus didukung, termasuk dalam industri halal, mengingat besarnya potensi pengembangan industri halal di Indonesia,"ujar Sari.
Saat ini, pengembangan industri halal di Indonesia membutuhkan adanya keamanan, kenyamanan, dan kepercayaan konsumen. Antara lain dapat diperoleh melalui adanya sertifikasi halal bagi produk-produk UMKM.
Prinsip-prinsip yang harus dipenuhi UMKM pun, menurutnya, harus menjadi perhatian. Kehalalan sebuah produk tidak hanya didukung oleh pemilihan bahan, namun juga proses dan mekanisme produksi dari hulu ke hilir. "Pelaksanaan prosedur yang baik diharapkan dapat memperkuat bisnis industri halal UMKM Indonesia sehingga semakin meningkat dan berkembang hingga ke taraf global," kata dia.
Mengingat kontribusinya bagi penguatan pertumbuhan ekonomi nasional, Bank Indonesia pun berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Untuk itu, Bank Indonesia akan berkoordinasi dan bersinergi dengan lembaga terkait untuk dukung pengembangan ekonomi syariah di berbagai sektor, termasuk pengembangan UMKM berbasis syariah.A