Jumat 14 Dec 2018 16:14 WIB

Petani dan Penyuluh Bolmut Transfer Inovasi di Temu Lapang

Tanaman kakao sumber suplemen bagi ternak misalnya kulit buah menjadi makanan ternak

Red: EH Ismail
Temu lapang antara petani, peneliti, penyuluh,Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), dan anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) digelar di Desa Sidodadi, Kecamatan Sangkup Bolaang Mongondow Utara (Bolmut)
Temu lapang antara petani, peneliti, penyuluh,Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), dan anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) digelar di Desa Sidodadi, Kecamatan Sangkup Bolaang Mongondow Utara (Bolmut)

REPUBLIKA.CO.ID, SIDODADI BOLMUT -- Temu lapang antara petani, peneliti, penyuluh,Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), dan anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi ajang transfer informasi inovasi teknologi. Temu lapang digelar di Desa Sidodadi, Kecamatan Sangkup Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).

Kepala BPTP Balitbangtan Sulawesi Utara, Yusuf menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Menurut Yusuf, BPTP Balitbangtan melaksanakan kegiatan Kajian Sistem Usahatani Berbasis Kakao Klon Unggul dengan Ternak Kambing sejak 2017 hingga saat ini.

 “Inovasi yang telah dihilirkan ini harus diderashilirkan lagi kepada para petani dan penyuluh, sehingga keberhasilan ini termanfaatkan juga oleh teman-teman petani lainnya,” kata Yusuf.

Yusuf menjelaskan, dalam dua tahun kegiatan tersebut berlangsung, banyak komponen teknologi yang sudah dan diterapkan petani. Sehingga perlu dibangun kerja sama agar arus informasi teknologi dari sumber teknologi dan pengguna teknologi .

Penetapan Bolmut sebagai lokasi digelarnya Temu Lapang dengan pertimbangan potensi Bolmut memiliki ternak kambing dan perkebunan kakao. Unsur-unsur ini ketika disandingkan dengan inovasi teknologi, akan memberikan nilai tambah kepada petani, dengan saling memberi dan menerima dari komoditas ini.

“Secara sederhana, tanaman kakao sumber suplemen bagi ternak misalnya kulit buah menjadi makanan ternak, tanaman gamal sumber pakan ternak dan ternak menghasilkan pupuk bagi tanaman, urai penulis buku Rancang Bangun Agribisnis Sapi Potong ini,” ujarnya.

Penanggung jawab Temu Lapang, Jantje G.Kindangen menjelaskan, tujuan Temu Lapang untuk memperkenalkan teknologi sistem usahatani berbasis kakao klon unggul dengan ternak kambing yang terintegrasi di lahan kering.

“Dengan kegiatan ini diharapkan akan terjadi peningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh dan petani yang terlibat dalam kajian,  serta sebagai wahana penjaringan umpan balik untuk penyempurnaan teknologi sehingga terwujud inovasi secara berkesinambungan dan identifikasi kebutuhan teknologi spesifik lokasi,” tuturnya.

Camat sangkup Y.Bonde, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan BPTP Balitbangtan Sulut. Ia berpesan kepada petani dan kepala desa lokasi pelaksanaan untuk ikuti dengan baik Inovasi teknologi yang disampaikan, dan lakukan dalam kegiatan usahatani.

Ditempat yang sama Kadis Pertanian dan Peternakan Bolmut Sutrisno Goma, menyambut positif kegiatan BPTP Balitbangtan Sulut. “Tanpa menggunakan perhitungan ekonomi terasa sangat bermanfaat bila setelah sepanjang jalan tadi melihat kondisi pertanaman kakao hasil sambung samping dan sambung pucuk serta ternak kambing. Belum lagi komponen lain seperti perkandangan ternak kambing,” kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement