Kamis 13 Dec 2018 19:21 WIB

Rupiah Menguat Seiring Turunnya Potensi Kenaikan Bunga Fed

Kenaikan suku bunga the Fed 2019 diperkirakan tidak seagresif seperti tahun ini

Tangkapan layar menunjukkan suku bunga The Fed.
Foto: AP
Tangkapan layar menunjukkan suku bunga The Fed.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ini menguat sebesar 102 poin ke posisi Rp 14.499 dibandingkan sebelumnya Rp 14.601 per dolar AS. Kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (13/12), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp 14.536 dibanding sebelumnya (12/12) di posisi Rp 14.577 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan berkurangnya keyakinan pasar terhadap kenaikan suku bunga the Fed pada Desember memicu dolar AS tertekan terhadap mayoritas mata uang dunia. Hal ini akhirnya berimbas positif pada rupiah.

"Tingkat keyakinan kenaikan suku bunga the Fed pada Desember sekitar 70 persen, sebelumnya sekitar 90 persen, jadi masih tanda tanya, kondisi itu memicu tekanan dolar AS," katanya.

Sedianya, the Fed akan mengadakan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 18-19 Desember 2018. Salah satunya menentukan kebijakan suku bunga acuannya.

Untuk 2019, lanjut dia, kenaikan suku bunga acuan the Fed juga diperkirakan tidak seagresif seperti tahun ini. Sehingga, peluang apresiasi rupiah dapat berlanjut.

Sementara sentimen dari dalam negeri, menurut Ariston Tjendra, relatif cukup kondusif. Hal itu tercermin dari data cadangan devisa yang meningkat dan inflasi yang terjaga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement