Rabu 12 Dec 2018 10:46 WIB

Desa Susu Jadi Contoh Peternakan Sapi Perah Rakyat Moderen

Desa Susu membangun semangat peternak sapi perah dan meningkatkan kualitas susu segar

Red: EH Ismail
 Desa Susu diresmikan Selasa (11/12) di PTPN VII Subang, Jawa Barat.
Desa Susu diresmikan Selasa (11/12) di PTPN VII Subang, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Desa Susu (Dairy Village) merupakan proyek percontohan peternakan sapi perah moderen masa depan. Tujuan Desa Susu untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak secara berkelanjutan. Pembukaan Desa Susu diresmikan Selasa (11/12) di PTPN VII Subang, Jawa Barat.

Pembangunan Desa Susu melalui program kemitraan yaitu  kerja sama antara (FFI), PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII, Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang – Jawa Barat, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda. Hadir dalam peresmian Desa Susu adalah perwakilan Gubernur Jawa Barat, Bupati Bandung Barat, Plt Bupati Subang, perwakilan dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Kementerian BUMN, Kedutaan Besar Kerajaan Belanda serta Ditjen PKH Kementerian Pertanian yang diwakili oleh Tri Harsi (Kepala Balai Inseminasi Buatan Lembang) dan Ketua Koperasi Peternak Susu Bandung Utara.

Program ini dilaksanakan dalam rangka membangun semangat para peternak sapi perah dan untuk meningkatkan kualitas serta produktivitas susu segar di tingkat peternak. Pembangunan Desa Susu diharapkan dapat merubah mindset peternak, yaitu dari cara beternak tradisional ke arah peternakan yang moderen dan ekonomis.  Konsep peternakan tersebut kedepannya diharapkan dapat diduplikasi oleh peternak sekitarnya, sehingga mampu mendorong dan membangun persusuan dalam negeri.

Kemitraan merupakan salah satu fokus pemerintah untuk mendorong percepatan pengembangan pembangunan peternakan sapi perah di Indonesia. Pemerintah berharap kemitraan menjadi salah satu solusi dalam mengurai permasalahan persusuan nasional dalam mengekselerasi penyediaan susu melalui produksi dalam negeri yang berkualitas dan berdaya saing untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat dan bahan baku industri yang berkesinambungan. Peran peternak sapi perah lokal Indonesia sangatlah penting bagi perusahaan karena para peternaklah yang memastikan kelancaran produksi dengan menyediakan bahan baku susu sapi yang memiliki kuantitas dan kualitas yang baik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kebutuhan susu Indonesia pada 2017 sebesar 4.448,67 ribu ton, dengan konsumsi susu 16,99 kg/kap/tahun, sementara itu produksi susu nasional adalah 922,97 ribu ton atau memasok 20,74% dari konsumsi nasional. Maka 3.525,70 ribu ton (79,26 persen) masih harus dipenuhi melalui impor. Data tersebut menunjukkan adanya potensi yang besar dalam menumbuhkan industri pengolahan susu serta mengembangkan usaha peternakan sapi perah di Indonesia.

Untuk mendorong peningkatan populasi dan produksi sapi perah kementerian Pertanian terus mendorong untuk terwujudnya kemitraan antara pelaku usaha (IPS dan importir) dengan peternak, kelompok peternak dan koperasi peternakan sapi perah. Pelaksanaan kemitraan ini diatur dalam berbagai regulasi dan lintas kementerian.

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement