Selasa 11 Dec 2018 09:05 WIB

Pelni Siapkan 72 Trayek Kapal untuk Natal dan Tahun Baru

Puncak angkutan Natal dan Tahun Baru 2019 akan terjadi pada 22 Desember.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Penumpang turun dari kapal Pelni Labobar asal Balikpapan, Kalimantan Timur, di Terminal Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/6).
Foto: ANTARA FOTO
Penumpang turun dari kapal Pelni Labobar asal Balikpapan, Kalimantan Timur, di Terminal Gapura Surya Nusantara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama masa Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, PT Pelayaran Nasional Indonesia menyiapkan 72 trayek kapal untuk mengantisipasi jumlah penumpang. Dari total tersebut terdiri dari 26 kapal trayek nusantara dan 46 trayek kapal perintis untuk melayani masa Natal dan Tahun baru sejak 18 Desember 2018 sampai 8 Januari 2019.

Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Ridwan Mandaliko memprediksi peningkatan penumpang pada masa Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 mencapai 324.458 orang. "Angka ini naik satu persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 324.204 pelanggan," kata Ridwan, Senin (11/12).

Dari total trayek yang disiapkan, Ridwan memastikan Pelni akan menyiapkan satu kapal tipe untuk tiga ribu penumpang, sembilan kapal tipe untuk dua ribu orang, dan dua kapal 3in1 yang dapat mengangkut orang, kendaraan dan alat berat. Begitu juga sembilan kapal untuk kapasitas seribu orang, tiga kapal untuk kapasitas 500 orang, dua kapal Roro, dan 46 trayek kapal perintis.

Ridwan memprediksi puncak angkutan Natal dan Tahun Baru 2019 akan terjadi pada H-3 atau 22 Desember 2018. "Pelanggan bisa mencapai 23.769 orang, tahun lalu 23.037 orang. Sedangkan puncak arus balik 7 Januari 2019 diprediksi mencapai 19.141 orang, tahun lalu 19.223 orang," kata Ridwan.

Berdasarkan mobilitas masyarakat, Ridwan mengatakan Pelni akan membagi tiga wilayah pelayanan. Ketiga wilayah tersebut terdiri dari barat sebesar 18 persen, tengah sebesar 32 perse, dan timur sebesar 35 persen.

Untuk pergerakan penumpang  di wilayah Barat ruas-ruas terpadat  terdiri Tanjung Priok-Batam, Belawan, Semarang-Kumai-Kumai-Surabaya, dan Surabaya-Makasar. Kemudian Kijang-Nauna-Tarempa dan Kijang-Letung.

“Pergerakan di wilayah Barat akan mencapai 66.713 penumpang, dengan terpadat Cabang  Batam 25 persen, Balawan 18 persen, Surabaya 13 persen, Tanjung Priok 1 persen, dan Kijang 10 persen,” ungkap Ridwan.

Sementara pergerakan di wilayah Tengah ruas Makasar-Maumere-Bima—Labuan-Benoa, Makasar-Baubau-Kendari-Wanci-Ambon, Pare-pare-Balikpapan-Pantoloan, Tarakan, dan Kupang-Larantuka, Ende-Lewoleba. Cabang terpadat yaitu  Makasar 18 persen, Baubau 10 persen, Kupang sembilan persen , Balikpapan delapan persen, Parepare delapan persen, dan Maumere enam persen.

Untuk pergerakan di wilayah Timur ruas-ruas tertinggi dari Ambon-Dobo-Bauabau-Tual, Sorong-Saumlaki, dan Ambon-Bandaneira, Sorong-Ternate, Bitung-Ambon, Fakfak, Nabire-Jayapura, Serui, Manokwari dan Biak. Cabang terpadat di wilayah Timur yaitu Ambon 18 persen, Jayapura 17 persen, Manokwari 14 persen, Sorong 13 persen, Biak tujuh persen, dan Nabire enam persen.

   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement