Ahad 09 Dec 2018 16:36 WIB

HIPMI PT Kebut Cetak Wirausahawan Pemula 

Pemerintah fokus pada pembentukan wirausahawan dengan membuat lingkungan kondusif.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Wirausahawan (Ilustrasi)
Foto: Inspiremymagazine.com
Wirausahawan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto menegaskan dukungannya pada Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) untuk membantu menciptakan satu juta pengusaha baru di Indonesia. Bantuan ini diterjemahkan dalam sejumlah program melalui lembaga-lembaga pemerintahan.

Airlangga mengatakan pemerintah siap memfasilitasi pelatihan mau pun pembiayaan untuk generasi muda HIPMI PT. Menurutnya pemerintah berkomitmen untuk menciptakan lebih dari 4.000 UKM baru pada 2018. Menurutnya, Indonesia ini butuh sekitar empat juta wirausahawan yang dibentuk.

"Mahasiswa Indonesia strata satu itu ada sekitar 57 juta orang, 57 persen jadi karyawan dan pegawai negeri sipil, hanya empat persen yang jadi entrepreneur dan sisanya masuk LSM," kata dia dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HIPMI PT pada Ahad (9/12).

Maka pemerintah fokus pada pembentukan wirausahawan dengan membuat lingkungan yang kondusif agar mereka bertumbuh. Airlangga mengatakan pemerintah fokus pada lima sektor usaha, yakni sektor makanan minuman, tekstil, otomotif, elektronik, dan kimia.

Untuk pembiayaan, sejumlah Kementerian terlibat, mulai dari Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perindustrian, hingga Kementerian Keuangan. Pembiayaan usaha dapat melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang memiliki program khusus untuk pebisnis pemula. 

LPDB memiliki anggaran Rp 1,2 triliun per tahun untuk disalurkan pada usaha kecil menengah. Direktur Utama LPDB-KUMKM, Braman Setyo menyampaikan tahun depan LPDB menyiapkan Rp 100 miliar khusus untuk wirausahawan pemula.

"Hingga Desember ini, realisasi pembiayaan telah mencapai 80 persen, tapi sudah banyak pembiayaan yang tinggal menunggu cair, jadi bisa hingga akhir tahun realisasi lebih besar," kata dia pada Republika.co.id di sela-sela acara Rakernas.

Rektor HIPMI PT, Said Aldi Al Idrus mengatakan program satu juta wirausaha ini telah dimulai sejak 2015. Hingga tahun ini realisasinya telah mencapai 300 ribu orang. Ia yakin pada 2019 jumlahnya akan meningkat signifikan karena mendapat banyak dukungan.

HIPMI PT telah melakukan sosialisasi dan pelatihan wirausaha pada sekitar 1.000 mahasiswa per kampus dari sekitar 37 wilayah. Menurutnya, program ini sangat efektif untuk menjadi inkubator bisnis.

Mahasiswa tak hanya diberi materi tapi juga dibimbing langsung dalam menciptakan produk.

Pada Rakernas kali ini, HIPMI PT menandatangani perjanjian MoU dengan LPDB untuk memberikan kemudahan dalam pembiayaan bisnis. Anggota HIPMI PT bisa mengajukan proposal permintaan pembiayaan bisnis dengan rekomendasi dari HIPMI pusat.

"Pembiayaan bisa dari Rp 50 juta hingga Rp 5 miliar tergantung dari usahanya, jika bisnisnya potensial maka bisa dibiayai besar," kata Said pada Republika.co.id.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement