REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelindo III meresmikan Port Operations Command Center (POCC) atau pusat kontrol operasional pelabuhan untuk pelayanan kapal dan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. POCC tersebut akan dioperasikan selama 24 jam non-stop dalam 7 hari seminggu dan diperkuat oleh 64 operator yang bekerja secara terjadwal.
Direktur Operasi dan Komersial Pelindo III Putut Sri Muljanto mengatakan, POCC yang meliputi wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Gresik tersebut menjadi pilot project, yang nantinya akan dikembangkan secara bertahap. Ke depannya, akan dibangun POCC di seluruh regional pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III.
"Agar manfaat efisiensi dari peningkatan produktivitas operasional melalui integrasi teknologi seperti POCC bisa juga dirasakan merata oleh para pengguna jasa di pelabuhan-pelabuhan lainnya. Jadi semangatnya tetap, yaitu inovasi untuk efisiensi biaya logistik nasional," ujarnya di Surabaya, Jumat (7/12).
Port Operations Command Center (POCC) atau pusat kontrol operasional pelabuhan untuk pelayanan kapal dan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya (Dok Humas Pelindo III)
Putut menjelaskan, fungsi POCC ialah mengintegrasikan sistem internal seperti TOS (operasional terminal), Vasa (pelayanan kapal), Anjungan (pelayanan tagihan), dan lainnya, dengan sistem eksternal, seperti Inaportnet (sistem informasi kepelabuhanan). Intinya, POCC akan mengintegrasikan sistem-sistem internal dan eksternal.
"Agar saat ada unusual condition yang mungkin terjadi di operasional pelabuhan yang sangat kompleks ini, ada sentuhan intelegensia manusia yang selalu siaga di pusat kontrol untuk memberikan solusi dengan cepat dan tepat," ujarnya.
Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak Hernadi Tri Cahyanto menyambut baik adanya POCC. Pusat kontrol ini dirasanya penting, karena menyambungkan Sistem Inaportnet besutan Kementerian Perhubungan dengan sistem aplikasi internal Pelindo III.
"Ke depannya masih ada beberapa bagian lain yang akan terus dikembangkan dan disambungkan lagi agar semakin powerful," ujarnya.
Sebelum adanya POCC, proses permohonan administrasi pelayanan kapal masih terpisah dan melibatkan beberapa pihak antara lain pelayanan kapal dan terminal. Kini semuanya mulai dari proses perencanaan hingga pelayanan kapal, dan pengendalian bongkar muat termonitor dalam satu pintu yang terpusat.
"Sehingga prosesnya dapat menjadi lebih efisien dan efektif baik dari sisi tenaga ataupun waktu. Hal ini sangat menguntungkan pengguna jasa," katanya.
Port Operations Command Center (POCC) atau pusat kontrol operasional pelabuhan untuk pelayanan kapal dan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya (Dok Humas Pelindo III)
CEO Regional Jatim Pelindo III Onny Djayus meyakini, adanya POCC sebagai pusat informasi seluruh kegiatan operasional di pelabuhan akan mendorong ketepatan perencanaan sandar dan bongkar muat kapal. Sistem ini juga diyakininya akan mengurangi waiting time, serta meminimalisasi idle time dan not operation time, sehingga secara total akan menekan Turn Round Time (TRT).
"Selain itu juga diharapkan dapat mencapai one day billing (penerbitan tagihan dalam satu hari), sehingga proses bisnis dapat berlangsung lebih cepat," kata Onny.
Onny berpendapat, big data Pelindo III akan semakin bermanfaat untuk para stakeholders, misalnya untuk regulator dan KP3 dapat menjadi sumber informasi jika ada unusual condition di kawasan pelabuhan. Trucking company juga dapat menggunakan informasi yang tersedia untuk memprediksi kebutuhan armada pengangkutan.
"Kemudian untuk agen kapal dan pemilik barang tentunya kini memiliki satu tujuan kontak untuk seluruh kegiatan operasional," ujarnya.