Rabu 05 Dec 2018 22:28 WIB

HSBC dan Sampoerna University Dorong Literasi Keuangan

Integrasi antara dunia pendidikan dan industri sangat diperlukan.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
Pengenalan Literasi Keuangan Anak SabangMerauke. (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Pengenalan Literasi Keuangan Anak SabangMerauke. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Literasi keuangan di Indonesia terus didorong berbagai pihak termasuk perguruan tinggi dan swasta. Sebab sektor keuangan global terus bergerak dan sangat dinamis.

"Agar Indonesia mampu terus beradaptasi, integrasi antara dunia pendidikan dan industri sangat diperlukan, utamanya untuk mendorong literasi keuangan serta menghasilkan bankir-bankir masa depan dengan kompetensi dan daya saing global," ujar Senior Vice President and Head of Corporate Sustainability PT Bank HSBC Indonesia Nuni Sutyoko melalui siaran pers, Rabu (5/12).

Sebagai bagian dari program berkelanjutan untuk mendorong literasi keuangan di Indonesia, PT Bank HSBC Indonesia dan Putera Sampoerna Foundation melalui Sampoerna University menghadirkan Sampoerna Finansial Literacy Day 2018 pada 4-5 Desember 2018. Pihaknya ingin terus memperkuat edukasi keuangan bagi para mahasiswa dan pelajar, bankir-bankir daerah, serta tenaga pengajar di bidang perbankan dan keuangan.

Di tahun ini program edukasi yang digalakkan oleh HSBC bersama PSF dan Sampoerna University banyak berfokus pada pengembangan riset dan pengabdian masyarakat di tingkat perguruan tinggi, guna menghadirkan solusi-solusi inovatif bagi sektor keuangan dan perbankan Indonesia.

Rektor Sampoerna University Wahdi Salasi April Yudhi menegaskan pentingnya kolaborasi perguruan tinggi dan industri sebagai strategi nasional dalam menghadapi dinamika industri global.

Upaya pengembangan sektor keuangan nasional di tengah kondisi eksternal yang serba dinamis menurutnya harus didukung dengan sumber daya manusia yang berkompetensi tinggi dan berdaya saing global. Untuk itu, edukasi di sektor keuangan dan perbankan menjadi salah satu pilar fundamental yang memerlukan perhatian khusus.

"Peningkatan kompetensi serta penguatan budaya riset di lingkungan perguruan tinggi dapat menciptakan efek domino ke industri keuangan dan perbankan di era global," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement