REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 82 warga kampung Bantarjati Atas, Kelurahan Bantarjati, Kota Bogor, menerima sertifikat penyambungan listrik melalui program Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Hadir untuk Negeri, Ahad (2/12) lalu. Ketua RW 013 Kelurahan Bantarjati, Wiwin Zainuddin, menyatakan baru terdapat 18 rumah warga yang telah dipasang listrik subsidi, sisanya akan dipasang secara berkala.
“Wilayah kami (lingkup RW 013) secara mendasar tidak dipatok (diberi kuota maksimal) pengajuan listrik subsidi, jadi kami menyosialisasikan kepada warga yang memang belum memiliki listrik untuk mengajukan,” ujarnya kepada Republika.co.id, Selasa (4/12).
Ia menyebut, pemasangan listrik subsidi dinilai penting dan mendesak di wilayah RW 013. Sebab dari 487 kepala keluarga yang ada, presentase keluarga prasejahtera terbilang masih banyak di wilayahnya. Ia melanjutkan, permohonan pengajuan sedang didata di tingkat RT agar dapat diajukan ke PLN setempat untuk dieksekusi.
Sementara itu Kepala Bidang Humas PLN Bogor Deni menyebut, pemasangan listrik di Wilayah Bantarjati masih belum dilakukan secara keseluruhan. Ia juga mengakui bahwa pemasangan listrik subsidi baru dilakukan ke 18 unit rumah yang ada di wilayah tersebut.
“Memang, pemasangan listrik subsidi ini akan dilakukan secara berkala. Setiap wilayah memiliki kuota subsidi berbeda, tergantung kebutuhan dan kriteria wilayah tersebut,” ujarnya.
Di Jawa Barat dan Banten, total sasaran pemasangan listrik subsidi berkisar 130.248 unit rumah di delapan kabupaten dan kuota. Jumlah total sasaran tersebut dipastikan rampung pemasangannya pada akhir Desember tahun ini.
Ia melanjutkan, pemasangan sambungan listrik subsidi di lima Kepala Keluarga (KK), di Kelurahan Bantarjati, pada Ahad (2/12) kemarin, merupakan simbolisasi pemasangan listrik di wilayah Bogor.
Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basyir menyebut, terdaoat 1,2 juta KK yang belum memiliki sambungan listrik secara mandiri. “Jumlah tersebut akan dimasukkan ke dalam program subsidi listri 450 watt,” ujarnya.
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) masih terdapat 235.756 unit rumah yang tidak mampu memasang sambungan listrik pribadi di Jawa Barat. Oleh karena itu, menurut Sofyan, program penyambungan listrik subsidi akan menyasar ke delapan kapubaten dan kota antara lain Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
Sementara itu untuk realisasi penyambungan listrik yang telah dilakukan di Jawa Barat berkisar 60.741 unit rumah dari 130.248 yang terdaftar tidak memiliki sambungan listrik mandiri. Perlu diketahui, program sinergi BUMN tersebut ditargetkan rampung pada akhir Desember 2018 dengan target pemasangan 100.970 unit rumah.