Senin 03 Dec 2018 14:24 WIB

Bawang Merah dan Beras Dorong Inflasi Jatim

Inflasi November 2018 lebih tinggi jika dibandingkan inflasi November 2017

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Bawang merah
Foto: pixabay
Bawang merah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistika Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) memaparkan hasil pemantauan terhadap perubahan harga selama November 2018 di delapan kota di Jawa Timur. Hasil menunjukkan adanya kenaikan harga di sebagian besar komoditas yang dipantau. Hal ini mendorong terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 0,27 persen, yaitu dari 132,65 pada Oktober 2018, menjadi 133,01 pada November 2018.

"Inflasi November 2018 lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2017. Dimana pada November 2017 hanya mengalami inflasi sebesar 0,23 persen," kata Kepala BPS Jatim, Teguh Pramono di kantornya, jalan Kendangsari, Surabaya, Senin (3/12).

Teguh mengungkapkan, dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok mengalami infasi, satu kelompok mengalami deflasi, dan satu kelompok tidak mengalami perubahan. Menurutnya, inflasi tertinggi terjadi pada kelompok Transportasi, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 0,60 persen.

Kemudian diikuti kelompok Bahan Makanan sebesar 0,37 persen; kelompok Kesehatan sebesar 0,32 persen; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar sebesar 0,18 persen; serta kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar sebesar 0,13 persen. Kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok Sandang sebesar 0,03 persen. Adapun kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olah raga tidak mengalami perubahan.

Menurut Teguh, tiga komoditas utama yang mendorong terjadinya inflasi pada November 2018 ialah bawang merah, angkutan udara, dan beras. Pada November, harga bawang merah mengalami kenaikan yang disebabkan faktor cuaca yang sudah mulai turun hujan di beberapa daerah.

"Hal ini membuat bawang merah menjadi lebih cepat busuk yang mengakibatkan kenaikan harganya. Kenaikan ini membuat bawang merah menjadi komoditas utama pendorong inflasi bulan November," ujar Teguh.

Selain itu, lanjut Teguh, kenaikan harga beras juga turut serta menjadi faktor pendorong inflasi. Meskipun, kenaikan harga beras tidak terjadi pada seluruh jenis beras, namun hanya terjadi di beberapa jenis beras kualitas rendah.

Sedangkan, tiga komoditas utama yang menghambat terjadinya inflasi pada November 2018 ialah melon, pepaya, dan tongkol ambu-ambu. Menurut Teguh, harga beberapa komoditas buah pada November 2018 mengalami penurunan. Hal ini lah yang menjadi faktor utama penghambat inflasi.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement